Oct 19, 2021

Perbandingan Mendasar Uang Elektronik VS Dompet Digital

Perbandingan Mendasar Uang Elektronik VS Dompet Digital

Gambar www.freepik.com


Tentu sekarang ini Anda sudah memiliki setidaknya satu jenis uang elektronik di dalam dompet atau tas Anda. Keberadaan uang jenis ini sendiri digalakkan untuk meningkatkan transaksi cashless, sehingga proses transaksi akan berjalan lebih cepat dan praktis. Selain itu, tentu juga Anda memiliki setidaknya satu akun dompet digital bukan? 


Tunggu dulu, bukankah keduanya sama? 

Hal ini yang terkadang masih jadi salah persepsi pada masyarakat, yang menganggap uang elektronik (e-money) sama dengan dompet digital (e-wallet). Padahal keduanya memiliki perbedaan yang cukup mendasar, sehingga harus dipahami sebagai dua entitas yang berbeda. 


Meski pada intinya sama-sama digunakan untuk menyelesaikan transaksi tanpa uang tunai, berikut perbandingan uang elektronik dan dompet digital yang bisa kami bagikan untuk Anda. 


Basis Operasional yang Berbeda 

Perbedaan pertama terletak pada basis operasional yang digunakan. Jika dilihat secara fisik saja, e-money atau uang digital berbentuk kartu dengan chip yang ditanamkan di dalamnya. Chip ini yang akan jadi ‘identitas’ serta penyimpanan saldo yang Anda miliki untuk digunakan saat diperlukan. Biasanya penggunaannya tinggal ditempelkan saja ke mesin pemindai. 

Gambar www.freepik.com


Berbeda dengan dompet digital yang menggunakan basis operasional server atau dikenal dengan sebutan server based. Untuk bisa menggunakannya, Anda harus terhubung ke internet atau ke server penerbit dompet digital tersebut. Ketika akses sudah didapatkan, maka saldo yang Anda miliki pada dompet digital bisa digunakan. Biasanya dompet digital sendiri berupa satu aplikasi di smartphone dan terhubung ke beberapa layanan yang bekerjasama. 


Keperluan Penggunaan Dompet Digital dan Uang Elektronik 

Pada poin kedia, uang elektronik dan dompet digital memang digunakan untuk pembayaran tanpa uang tunai. Namun peruntukannya akan berbeda jika dilihat dari keperluan penggunaannya. 

Gambar www.freepik.com

Uang elektronik cenderung digunakan untuk urusan yang bersifat sehari-hari atau daily basis. Seperti misalnya penggunaan untuk membayar ongkos jalan tol, pembayaran tiket transportasi publik seperti kereta dan bis kota, pembelian di gerai-gerai yang sudah menyediakan fitur pembayaran cashless, hingga pembayaran tiket tempat wisata yang sudah menerapkan sistem demikian. 


Sedangkan pada dompet digital, cenderung pada penggunaan seperti belanja, transportasi dengan aplikasi tertentu, pembelian token listrik, pembayaran tagihan iuran BPJS, pembayaran tagihan TV kabel, dan pembayaran lain yang sudah menyediakan fitur tagihan melalui dompet digital tersebut. 


Yang menyamakan adalah baik uang elektronik atau dompet digital sama-sama bisa digunakan, selama tempat transaksinya sudah menyediakan metode pembayaran dengan keduanya. 


Saldo Maksimal Uang Elektronik Lebih Kecil 

Karena sifat penggunaannya yang berbeda, maka hal ini juga berpengaruh pada batas maksimal pengisian yang dilakukan pada masing-masing cara pembayaran cashless tersebut. 

www.freepik.com

Untuk uang elektronik sendiri, biasanya satu kartu hanya bisa diisi maksimal dengan saldo Rp.1.000.000 saja. Saldo ini dinilai sudah cukup untuk berbagai keperluan selama beberapa hari, serta bisa diisi dengan cepat ketika memang diperlukan untuk keperluan mendadak. 


Untuk dompet digital, batas pengisiannya lebih besar. Pada beberapa layanan bahkan bisa mencapai lebih dari Rp.10.000.000 pada satu akun. Saldo ini bisa digunakan untuk pembayaran dalam jumlah lebih besar, sehingga dapat mengakomodir kebutuhan pemiliknya. 


Keduanya sama-sama bisa diisi saldo, atau istilahnya di-top-up, melalui mesin EDC, ATM, internet banking, mobile banking, dan gerai ritel fisik. 


Jumlah Batas Pengisian Juga Terkait Faktor Keamanan 

Mungkin salah satu alasan kenapa batas pengisian keduanya berbeda cukup jauh adalah faktor keamanan yang disediakan keduanya juga terpaut cukup jauh. 

Sumber www.freepik.com

Untuk uang elektronik sendiri, tidak ada verifikasi yang diperlukan ketika penggunaan. Cukup melakukan tap saja pada mesin yang tersedia, dan pembayaran akan diselesaikan jika saldo mencukupi. Hal ini diasumsikan karena bentuk uang elektronik berupa kartu fisik, sehingga user bisa menjaga keamanannya lebih baik. 


Berbeda dengan penerapan sistem keamanan pada dompet digital yang berupa aplikasi, terdapat verifikasi password atau mode pengamanan lain. Hal ini karena resiko yang ada dinilai lebih besar, mulai dari upaya pembajakan, penyusupan ransomware, dan sejenisnya yang secara langsung dapat mengancam keamanan data pribadi. Tidak hanya itu, pembajakan juga bisa berdampak pada kerugian materiil yang tidak sedikit. 


Sama-Sama Merupakan Inovasi untuk Kemudahan User 

Meski terdapat sederet perbedaan atas uang elektronik dan dompet digital, sebenarnya keduanya merupakan bentuk inovasi untuk meningkatkan kenyamanan user dalam transaksi. Dengan tanpa menggunakan uang tunai secara fisik, maka mobilitas bisa lebih maksimal tanpa harus membawa uang terlalu banyak dalam bentuk kertas. 


Tentu saja penggunaan uang elektronik dan dompet digital sama-sama harus ditunjang dengan perangkat dan layanan pembayaran yang mendukung. Jika Anda merupakan pengusaha, maka pemilihan layanan ini harus cermat. Jokul by DOKU misalnya, dapat mengakomodir banyak jenis pembayaran sehingga dapat membuat pelanggan Anda nyaman. 


Dengan keleluasaan ini, pelanggan tak perlu cemas mendapatkan potongan ketika menggunakan jenis pembayaran yang tak tersedia. Uang elektronik bisa digunakan dengan optimal tanpa potongan berlebih, dan keamanannya juga tetap terjamin baik dari user uang elektronik atau dompet digital. Gunakan Jokul di bisnis Anda, dan dapatkan kepuasan pelanggan dalam setiap transaksi! 

Perbandingan Mendasar Uang Elektronik VS Dompet Digital
4/ 5
Oleh
Add Comments

Silakan berkomentar dengan menggunakan kata-kata yang baik dan sopan tanpa spam
EmoticonEmoticon