Oct 27, 2016

Blogger Daerah yang Selalu Nyaman dan Damai

Blogger Daerah yang Selalu Nyaman dan Damai

Foto bareng setelah pelatihan blog di Pendopo Kabupaten Indramayu (Sumber Foto : Deni Sanjaya)

Sejak beberapa bulan belakang ini saya sering disebut oleh atasan dan rekan-rekan satu kerjaan sebagai blogger nasional. Padahal sebenarnya saya masih blogger biasa yang belum terlalu ahli di bidang perbloggeran beda dengan teman-teman yang sudah menguasai seluk beluk dunia perbloggeran. 

Mungkin saya disebut sebagai Blogger Nasional karena sering mengikuti berbagai kegiatan atau event di berbagai daerah yang ada hubungannya dengan dunia perbloggeran. Dari kopdar blogger, jalan-jalan bareng blogger hingga makan-makan dengan blogger. 

Padahal sebenarnya saya sadar bahwa saya bukanlah blogger yang ada di kota besar, tetapi alhamdulillah saya sering diundang di berbagai kegiatan dari yang bertajuk blogger gadget dan tekno, blogger otomotif, blogger traveler, hingga blogger kuliner. 

Keempat kategori blog tersebut memang saya nikmati, sebagai blogger yang sering mengulas gadget dan teknologi tentu saya senang disebut sebagai blogger gadget dan tekno, sering naik sepeda motor dan menikmati kenyamanan mobil saya sering diundang sebagai blogger otomotif. Selain itu saya juga paling doyan yang namanya jalan-jalan dan kuliner ke berbagai daerah maka saya juga senang saat disebut sebagai food blogger atau blogger traveler. 

Tapi yang pasti saya ini blogger daerah, karena lokasi saya jauh dari yang namanya kota. Dari kota  Indramayu masih jauh, saya tinggal di daerah pinggiran yang kalua ke kota harus menempuh perjalanan selama hamper satu jam menggunakan sepeda motor. 

Saya lebih senang dengan istilah Blogger Daerah atau Blogger Desa, Karena blogger daerah atau blogger desa itu lebih tenang dan damai. Berbeda dengan blogger kota yang saling berebut massa dan pengaruh. Sehingga saya yang di daerah pun sering mendengar perseteruan antar blogger bahkan diantara mereka kini sudah tidak bertegur sapa hingga unfriend di media sosial. 

Asal muasal dari itu semua adalah masalah uang. Orang yang merasa dirinya paling berjasa dengan mendatangkan banyak sponsor, sudah dekat dengan brand ternama, kemudian dia dikeluarkan dari komunitasnya sehingga akhirnya dia yang mengambil peran sendiri bukan lagi komunitas. Kemudian dia sendiri yang mengorganisir kegiatan blogger tersebut dan mengatasnamakan diri sendiri bukan lagi komunitas blogger yang selama ini dia bernaung. 

Selain uang, perseteruan antarblogger juga karena beda pendapat, opini, ego bahkan perbedaan pilihan. Sejak pemilihan presiden yang lalu hingga kini pemilihan bupati dan wakil bupati, walikota dan wakil walikota, dan gubernur dan wakil gubernur masih saja ada perseteruan antarblogger sehinga diantara mereka tidak saling sapa gara-gara itu. 

Kami (Komunitas Blogger) di daerah merasa lebih nyaman dan damai walaupun kami sering kebingungan saat akan mengadakan event blogger. Mondar-mandir cari sponsor tetapi yang sering kami dapatkan jalan buntu. Padahal proposal tersebut berisi pelatihan blog untuk pelajar atau mahasiswa, guru, UKM atau masyarakat umum. Sehingga akhirnya kami harus membebankan kepada peserta. 

Beruntung blogger dan masyarakat di daerah kami (Indramayu) masih antusias, mereka bahkan rela merogoh koceknya dengan mengeluarkan dana hingga seratus ribu hanya untuk pelatihan blog. Berbeda 180 derajat dengan blogger yang ada di kota. 

Mereka cukup datang ke acara atau undangan blogger, kemudian registrasi dan langsung diberi goodie bag, setelah itu ada makan dan minum gratis, kemudian ikutan kuis atau lomba blog, pulangnya bisa dapat gadget lagi. Bahkan beberapa blogger kota langsung diminta nomor rekeningnya karena ada dana yang akan ditransfer setelah blogger menulis artikel. 

Kami sadar sudah bukan waktunya lagi kami berseteru, bukan lagi waktunya kita bermusuhan. Lebih baik kita melakukan aksi untuk terus berbagi dan mengedukasi masyakarat akan pentingnya blog bagi kehidupan manusia sebagai makhluk sosial. 

Kalau sudah rejeki tidak akan kemana, walaupun tinggal di desa tetapi rejeki sudah ada yang mengatur. Kami masih sering kecipratan rejeki dari brand-brand dari kota dari job review, placement iklan, mengulas gadget terbaru, bahkan masih sering diundang jalan-jalan ke berbagai daerah. 

Bertepatan dengan Hari Blogger Nasional ini, saya mengetuk hati rekan-rekan blogger yang selama ini masih berseteru dan tidak saling menyapa untuk saling berjabat tangan dan kembali akur baik secara langsung atau pun secara online. Yuk buat Indonesia lebih baik dari kita Blogger Indonesia. 

Selamat Hari Blogger Nasional
Blogger Daerah yang Selalu Nyaman dan Damai
4/ 5
Oleh
Add Comments

Silakan berkomentar dengan menggunakan kata-kata yang baik dan sopan tanpa spam
EmoticonEmoticon