Aug 21, 2021

Contoh Soal AKM Literasi Mata Pelajaran IPS SMP

Contoh Soal AKM Literasi Mata Pelajaran IPS SMP

Soal AKM Literasi IPS SMP

 

Contoh Soal AKM Literasi Pelajaran IPS SMP - AKM (Asesmen Kompetensi Minumum) akan digelar oleh pemerintah. Dan pada akhir Agustus 2021 ini sudah mulai simulasi pertama. Banyak guru yang sedang mencari contoh-contoh soal literasi dan numerasi untuk mata pelajarannya masing-masing. 


Pada kesempatan kali ini, kami akan berbagi contoh-contoh soal AKM Literasi mata pelajaran IPS jenjang SMP atau yang sederajat yang dikutip dari Buku Modul 2 Literasi Untuk Jenjang SMP Pada Mata Pelajaran IPA, Prakarya, PPKn, IPS, dan Lintas Mata Pelajaran yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 


Berikut Contoh Soal AKM Literasi Pelajaran IPS SMP : 

Bacalah teks berikut dengan cermat! 

Lagu untuk Bangsa

Ditulis oleh: Eni P;iyani

“Nia, selamat, ya. Kau hebat. Bisa membawa pulang medali emas.  Bagaimana perasaan kau sekarang?” Tigor menyerbu masuk ke rumah Nia, teman sekelasnya sejak masih SD dulu.


Nia senyum-senyum, bangga dan senang. Keterbatasan tidak menjadi penghalang untuk maju dan menorehkan prestasi. Dia mewakili provinsi tempat tinggalnya untuk maju dalam Pekan Paralympic Pelajar Nasional di cabang olahraga tenis meja. Peparpenas ini merupakan kompetisi olahraga bagi para pelajar penyandang disabilitas Indonesia yang digelar setiap dua tahun sekali.


Terima kasih, ya, Gor. Kamu sahabatku yang paling baik. Berkat dukunganmu, aku bisa jadi seperti sekarang ini,” jawab Nia bersemangat. “Aku senang sekali bisa mempersembahkan medali emas buat provinsi kita. Tahu tidak, Gor? Setelah pengalungan medali, diputar lagu Bagimu Negeri. Aku merinding dan menangis. Begitu mendengar lagu itu, aku punya keinginan kuat mengharumkan bangsa. Aku akan berlatih lebih keras untuk bisa lolos seleksi atlet kejuaraan pesta olahraga difabel se-Asia Tenggara.”


Tigor mengacungkan jempolnya. “Sebuah lagu bisa menimbulkan semangat cinta dan bangga pada negara, ya, Nia.”


Nia mengangguk-angguk setuju. “Iya. Lagu itu sekarang jadi lagu favoritku, lho. Tiap aku menggumamkannya, makin bulat tekadku maju di ASEAN Paralympic.”


“Aku siap mendukung!” Tigor mengepalkan tangan menyemangati.




Eh, ngomong-ngomong soal lagu, kamu suka lagu nasional yang mana?”  tanya Nia kemudian.


Tigor mengingat-ingat. “Banyak. Hampir semua lagu nasional aku bisa.  Kau tahu kan, keluarga kami suka menyanyi. Lagu apa saja kami nyanyikan.  Tapi saat ini aku suka lagu Indonesia Pusaka.”


Tigor bercerita, ketika papanya bertugas di negara kanguru selama dua tahun, beliau rindu sekali dengan Indonesia. Untuk mengobati kerinduannya itu, papa Tigor selalu menyanyikan lagu Indonesia Pusaka. Lagu itu membuat beliau makin mencintai Indonesia. Sekarang Tigor juga suka menyanyikannya dan makin bangga pada Indonesia.


 “Para pencipta lagu-lagu itu hebat, ya. Mereka bisa membuat kita makin cinta dan bangga pada negara sendiri,” puji Nia.


“Mungkin itu yang disebut nasionalisme, ya,” tambah Tigor. “Wujud nasionalisme terhadap negara bisa juga lewat lagu, musik, seni apa pun juga.  Seperti penggubah lagu Indonesia Pusaka, Bapak Ismail Marzuki, keren sekali.  Aku juga mau menciptakan lagu pop yang akan disukai anak muda masa kini.  Lagu yang bisa membuat mereka makin mencintai tanah air dan bangsa Indonesia.”


“Pasti kamu bisa, Gor. Kamu kan pintar nyanyi dan main musik. Kalau aku,  mencintai negara lewat tenis meja,” ujar Nia memberikan dukungannya.



Setelah membaca teks, peserta didik diminta untuk menjawab pertanyaan berikut ini. Peserta didik boleh mencari informasi dari sumber lain untuk melengkapi jawaban seperti buku paket, perpustakaan, atau internet. Peserta didik diminta menyerahkan tugas kepada guru tepat waktu.

1. Manakah hal-hal di bawah ini yang menjadi topik pembicaraan antara tokoh  Tigor dan Nia?

O cinta tanah air dan bangsa

O olahraga bagi penyandang disabilitas

O tokoh nasionalisme dari bidang seni

O Taman Ismail Marzuki


2. Di sana tempat lahir beta, dibuai dibesarkan Bunda, tempat berlindung di hari tua, sampai akhir menutup mata.

Itu adalah kutipan lagu Indonesia Pusaka yang digubah oleh Ismail Marzuki.  Tebaklah pesan yang ingin disampaikan beliau kepada generasi muda saat ini melalui syair tersebut!


3. Tigor berbakat menyanyi dan memainkan alat musik. Dia ingin suatu saat  nanti bisa menjadi seperti Ismail Marzuki. 

Menurutmu, bagaimana sebaiknya Tigor mengembangkan bakatnya agar  tetap mewujudkan semangat nasionalisme seperti Ismail Marzuki? 


4. Beri tanda centang (✓) pada tokoh yang sesuai dengan pernyataan berikut!


5. Lagu-lagu kebangsaan umumnya digubah oleh musisi yang telah tiada.  Namun, tahukah kamu bahwa musisi muda saat ini juga menciptakan lagu  yang dapat membangkitkan semangat cinta tanah air dan bangsa? Dapatkah  kalian menyebutkan musisi tersebut dan judul lagu yang diciptakannya?


6. Perhatikan bacaan berikut ini 

Cinta tanah air tidak hanya dapat dilakukan dalam seni musik, seperti pada teks yang sudah dibaca. Semangat nasionalisme, khususnya mencintai tanah air dan bangsa, juga dapat dilakukan dalam bentuk kesenian dan budaya seperti belajar menari, memainkan wayang, memainkan permainan tradisional, merancang pakaian anak muda menggunakan kain tradisional, fotografi, dan sebagainya.


Tulislah kegiatan atau hasil karya seni di lingkungan tempat tinggal mereka sendiri sebab semangat nasionalisme berakar dari mencintai budaya lokal masing-masing 


Datalah kegiatan atau hasil karya anak muda sekarang di bidang seni budaya yang masih mencerminkan rasa nasionalisme terhadap bangsa.



7. Bacalah teks berikut dengan cermat!

Nasionalisme Milenial

Kaum milenial Indonesia sering dianggap mengalami kemunduran  semangat nasionalismenya. Bisa jadi karena mereka banyak yang mengikuti arus globalisasi, seolah meninggalkan ciri nasional bangsa. Namun, apakah kaum milenial ini benar-benar meninggalkan nasionalismenya? Berikut sedikit catatan hasil penelitian tentang nasionalisme di kalangan kaum muda di Pare Pare, Sulawesi Selatan. Penelitian ini dilakukan oleh Syamsurijal, peneliti Balai Litbang Agama Makassar.


Kaum milenial di Pare Pare tinggal dalam lingkungan masyarakat  heterogen, baik dari sisi agama, suku, maupun etnis yang hidup berdampingan  dengan damai. Hanya saja akhir-akhir ini, relasi itu tidak semesra dulu lagi.  Meskipun begitu, cukup menggembirakan tatkala hasil penelitian menunjukkan  integritas kebangsaan generasi milenial di Pare Pare berada pada kategori  tinggi. Hal ini tentu menghapus kecemasan pupusnya kebangsaan kaum muda.


Kendati demikian, integritas kebangsaan yang tinggi kurang diimbangi  dengan pemahaman kaum milenial yang lebih mendalam tentang Pancasila,  UUD 1945, dan kebinekaan. Sebagai pengguna media sosial aktif, kemudahan  mengakses informasi di internet hanya diterima sebatas permukaan saja. Banjir  informasi tidak berbanding lurus dengan meningkatnya pengetahuan lebih  mendalam tentang nasionalisme.


Rata-rata generasi milenial merasa bangga menjadi bagian dari warga  negara Indonesia. Pada prinsipnya, kaum milenial ini tidak tertarik secara  politik. Namun, mereka akan siap membela negara jika persoalan politik  seperti serbuan asing maupun kelompok yang ingin mengubah dasar negara  dirasa mengancam eksistensi mereka sebagai warga negara. Rasa kebangsaan  dan nasionalisme muncul di antara mereka karena faktor kesamaan cita-cita,  ideologi, pengalaman, dan ekonomi. 


Hasil penelitian terhadap kaum milenial tersebut digambarkan dalam  diagram berikut.

Grafik Penerimaan Kaum Milenial terhadap Pancasila, NKRI, dan UUD 1945




Pandangan kaum milenial ini dipengaruhi oleh informasi dari internet  maupun media sosial yang sayangnya, masih banyak menyajikan informasi  omong kosong, hoax, yang diproduksi secara massal dan terstruktur sehingga  dianggap sebagai pengetahuan dan kebenaran. Pancasila dan Bhinneka  Tunggal Ika masih dianggap sebatas simbol, belum dipahami apalagi  diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.


Saran yang diberikan peneliti untuk masalah ini adalah mengenalkan  nilai-nilai kebangsaan dan nasionalisme melalui cara-cara yang baru.  Contohnya pembuatan cerita pendek, komik, meme, dengan memanfaatkan  media sosial dalam bahasa yang sederhana dan praktis dikenali kaum milenial.  Bila tidak demikian, sangat dikhawatirkan apabila nasionalisme tinggal  menjadi cerita masa lalu bagi generasi yang melek teknologi dan informasi ini.  


Sebelum mengerjakan soal di bawah ini, silakan baca dulu perbedaan fakta dan opini berikut ini : 

Fakta itu adalah pernyataan yang menampilkan situasi sejujurnya dan ada  buktinya.

Ciri-cirinya adalah:

1. memaparkan sesuatu yang benar-benar terjadi;

2. bersifat objektif, diakui kebenarannya;

3. memiliki data yang akurat, seperti tanggal kejadian atau bilangan statistik.


Sementara itu, opini merupakan pernyataan sikap atau pendapat seseorang terhadap suatu persoalan yang terjadi. 


Ciri-cirinya adalah:

1. mengandung pendapat pribadi atau orang lain;

2. pernyataan yang dipaparkan bersifat subjektif, tidak netral;

3. kata yang dipilih cenderung relatif, seperti lebih, agak, biasanya, di antaranya paling, dan sebagainya.


Kategorikan pernyataan berikut ke dalam fakta atau opini sesuai informasi  yang ada di dalam teks. Beri tanda centang (✓) untuk jawaban yang kalian pilih




8. Bagaimana sikap kaum milenial mengenai kebinekaan berdasarkan grafik dalam teks? Boleh memilih lebih dari satu jawaban. 

Sedikit orang mau menerima pemimpin yang berbeda keyakinan.

Keberagaman suku atau etnis masih belum diterima sepenuhnya.

Keberagaman tidak menjadi kendala dalam berbangsa.

Tokoh dengan latar suku sama akan diterima dengan mudah.


9. Langkah apa saja yang diusulkan peneliti untuk mengenalkan nasionalisme  kepada kaum milenial saat ini? Tambahkan dua saran kalian sendiri!


10. Menurut kalian, apakah semangat kebangsaan dan nasionalisme yang  dituangkan dalam Sumpah Pemuda masih relevan untuk kaum milenial saat ini? Jelaskan pendapat kalian!

11. Tuliskan simpulan dari isi teks di atas dengan melengkapi kalimat berikut.  Berdasarkan hasil penelitian, …


12. Perhatikan bacaan berikut ini 

Informasi dari internet maupun media sosial berupa informasi bohong (hoax)  yang diproduksi secara massal dan terstruktur bisa dianggap sebagai pengetahuan  dan kebenaran oleh kaum milenial. Tidak jarang karena informasi itu timbul  perselisihan yang merusak persatuan.


Ingatlah kembali informasi apa saja yang pernah kalian terima melalui internet atau media sosial. Seleksilah informasi tersebut, apakah diterima atau tidak, jelaskan alasannya, dan apa yang kalian lakukan terhadap informasi itu.



Bacalah teks berikut dengan cermat 




13. Berikan tanggapan kalian terkait dengan teks yang telah dibaca!

14. Setujukah kalian dengan sikap Didin? Mengapa?

15. Setujukah kalian dengan pendapat Tigor bahwa penjajahan yang  dialami bangsa kita adalah masa lalu? Jelaskan alasannya!

16. Bagaimana jika kalian mendapat kesempatan dalam program  pertukaran pelajar di negara yang pernah menjajah bangsa Indonesia? 

17. Menurut kalian, apa yang akan terjadi jika anak muda sekarang tidak  mau belajar dari sejarah bangsanya sendiri?


18. Rancanglah aktivitas yang akan Ananda lakukan seandainya mendapat kesempatan  belajar di negara yang pernah menjajah bangsa Indonesia. Aktivitas itu harus  menunjukkan wujud nasionalisme 


Bagi rekan-rekan yang membutuhkan Contoh Soal AKM Literasi Mata Pelajaran IPS SMP silakan download disini 



Contoh Soal AKM Literasi Mata Pelajaran IPS SMP
4/ 5
Oleh
Add Comments

Silakan berkomentar dengan menggunakan kata-kata yang baik dan sopan tanpa spam
EmoticonEmoticon