Oct 20, 2022

Pembangunan Berkelanjutan dan Kelangkaan

Pembangunan Berkelanjutan dan Kelangkaan

 


1. Pembangunan Berkelanjutan

Pembangunan berkelanjutan merupakan upaya untuk memenuhi kebutuhan masa kini dengan meminimalkan dampak buruk terhadap lingkungan sehingga kualitas kehidupan saat ini tidak terganggu dan sumber daya alam akan tetap terjaga untuk menopang kehidupan generasi mendatang. Pembangunan berkelanjutan menjadi perdebatan karena sulit dimengerti dan dinilai menghambat pembangunan, terutama pertumbuhan ekonomi. Pada tahun 2015, masyarakat di semua negara mulai memandang penting pembangunan berkelanjutan dengan lahirnya Deklarasi Sustainable Development Goals (SDGs). 


2. Karakteristik Pembangunan Berkelanjutan

Karakteristik pembangunan berkelanjutan berbeda dengan pembangunan lainnya. Ciri-ciri tersebut antara lain setiap tindakan harus memperkirakan dampak terhadap kesehatan dan kelestarian lingkungan hidup; mendorong perilaku manusia yang mendukung pemanfaatan dan manajemen sumber daya alam secara berkesinambungan; menjunjung tinggi rasa tanggung jawab terhadap alam, berperan aktif dalam menjaga alam dalam melakukan kegiatan sosial dan ekonominya; Peningkatan kualitas
manusia dimaksudkan agar manusia memiliki pengetahuan, kemampuan yang berdaya saing untuk menguasai teknologi dan memanfaatkan alam secara efisien dan bertanggung jawab; dan intervensi kebijakan dan fokus kegiatan saling memperhatikan keterkaitan antartujuan.


3. Tujuan Pembangunan Berkelanjutan

Berdasarkan hasil Deklarasi SDGs terdapat 17 tujuan pembangunan berkelanjutan yang kemudian dikelompokan menjadi 4 pilar. Keempat pilar tersebut yaitu pilar sosial, ekonomi, lingkungan hidup, dan tata kelola. 

Satu pilar berhubungan dengan pilar lainnya, misalnya pilar lingkungan terkait dengan pilar ekonomi karena perlunya menjaga keberlanjutan lingkungan hidup.


Pembangunan berkelanjutan merupakan pembangunan komprehensif 

yang berlandaskan empat pilar pembangunan. Empat pilar tersebut yaitu pilar pembanguan sosial yang fokus terhadap kesejahteraan masyarakat. Pilar pembangunan ekonomi memfokuskan pada peningkatan ekonomi yang ramah lingkungan, kolaborasi dan inovasi. Pilar pembangunan lingkungan meliputi lingkungan hidup yang ada di darat dan perairan. Pilar pembangunan tata kelola berhubungan dengan usaha menjaga perdamaian, keadilan, dan kelembagaan yang tangguh.


4. Kelangkaan dan Kebutuhan Manusia yang Tidak Terbatas

Salah satu masalah ekonomi akan terus terjadi dan terus berlangsung adalah kelangkaan. Kelangkaan terjadi ketika sumber daya alam yang tersedia tidak dapat memenuhi kebutuhan manusia. Kelangkaan tidak akan terjadi jika sumber daya yang tersedia melimpah, memiliki kualitas yang baik serta ditemui di mana saja dan kapan saja. Namun kenyataannya, manusia hampir tidak pernah puas dan tidak mampu mengimbangi ketersedian sumber daya.


a. Kelangkaan Sumber Daya Alam

Kelangkaan sumber daya alam merupakan salah satu kelangkaan yang tidak dapat dihindari. Sumber daya alam yang jumlahnya terbatas saat ini, tidak akan mampu untuk memenuhi kebutuhan populasi manusia yang semakin bertambah pada masa mendatang. Semakin bertambahnya populasi manusia di dunia dan sumber daya yang jumlahnya terbatas menyebabkan kelangkaan. Diperlukan inovasi dan perbaikan dalam segala bidang agar kelangkaan ini dapat diatasi dan kebutuhan manusia tetap dapat terpenuhi.


b. Kelangkaan Tenaga Kerja

Kelangkaan tenaga kerja terjadi ketika sulit menemukan tenaga kerja yang kompeten untuk menjalankan proses produksi, baik barang maupun jasa. Jika keadaan ini terus berlanjut maka produksi akan terganggu dan menyebabkan masalah ekonomi pada suatu daerah. Selain tenaga produksi, perusahaan juga membutuhkan tenaga ahli. Tenaga ahli merupakan orang yang benar-benar kompeten dan ahli pada suatu bidang tertentu seperti dosen bagi perguruan tinggi, dokter bagi sebuah rumah sakit, insinyur teknik untuk bagian produksi, manager pemasaran dan akuntan bagi sebuah perusahaan. 


c. Kelangkaan Modal

Kelangkaan dapat terjadi dalam bentuk penyediaan modal. Modal tidak hanya berbentuk uang tunai melainkan gedung, peralatan, dan mesin produksi. Modal yang terbatas akan memengaruhi kelangsungan proses produksi. Salah satu bentuk kelangkaan modal adalah penggunaan mesin produksi dengan kualitas rendah.


d. Kelangkaan Keterampilan Kewirausahaan

Keterampilan kewirausahaan adalah keterampilan yang mampu mengkombinasikan sumber daya alam, tenaga kerja dan modal. Seseorang dengan keterampilan kewirausahaan dapat meminimalkan biaya produksi dan memaksimalkan kuantitas produksi dengan keterbatasan sumber daya yang dimiliki. Keterampilan ini bertugas untuk mengelola faktorfaktor produksi sehingga menghasilkan produk yang bermutu, harga yang  dapat bersaing serta mampu memenuhi kebutuhan akan produk tersebut.

 

5. Faktor yang Menyebabkan Kelangkaan

a. Pertumbuhan Penduduk yang Terus Meningkat

Jumlah penduduk di Indonesia pada tahun 2015 mencapai 238.518.000 jiwa dan diproyeksikan mengalami peningkatan pada tahun 2020 menjadi 271.066.000 jiwa (bps.go.id). Proyeksi peningkatan jumlah penduduk sebesar 32.548.000 atau 13,6% menyebabkan kebutuhan yang semakin meningkat pula. Peningkatan ini tidak seimbang dengan persediaan sumber daya alam yang jumlahnya terbatas. Misalnya peningkatan jumlah penduduk akan meningkatkan kebutuhan atas lahan tempat tinggal.


b. Meminimalkan Penggunaan Sumber Daya yang Tidak  Terbaharukan

Sumber daya alam yang tidak terbaharukan akan habis dan tidak dapat dibuat kembali dalam waktu yang cepat. Sehingga, cara yang dapat dilakukan adalah penghematan sumber daya. Penghematan sumber daya bertujuan untuk memperpanjang peluang kelangkaan sumber daya yang ada sehingga dapat bermanfaat untuk kehidupan pada masa mendatang. 

c. Menggunakan Teknologi yang Tepat Guna

Penggunaan teknologi yang sesuai dapat memaksimalkan hasil produksi. Penggunaan teknologi yang sesuai akan menghasilkan lebih banyak produk. Sehingga, produk dapat dapat dijual dengan harga yang lebih terjangkau dan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat. Penggunaan teknologi yang sesuai juga akan menghemat bahan baku karena bahan baku yang dimiliki dapat diolah semaksimal mungkin.

d. Mencari Alternatif Sumber Daya Pengganti

Sumber daya alam yang terbatas seperti minyak bumi, batubara, emas, dan bahan tambang lain akan habis. Ketika sumber daya alam habis maka proses produksi terhenti dan manusia tidak dapat memenuhi kebutuhannya. Untuk itu perlu mencari alternatif sumber daya pengganti yang lebih ramah lingkungan dan dapat diperbaharui untuk menggantikan sumber daya yang tidak dapat diperbaharui. 


8. Masalah Pokok Ekonomi

Kelangkaan merupakan masalah pokok ekonomi. Kebutuhan manusia, yang hampir tak terbatas, tidak mampu dipenuhi oleh alat pemuas kebutuhan yang sifatnya terbatas. Dilihat dari kacamata ilmu ekonomi modern, terdapat dari tiga masalah pokok ekonomi, antara lain:

a. Barang Apa yang Akan Diproduksi (What)?

Dalam ekonomi, menentukan suatu barang yang akan diproduksi merupakan masalah pokok. Hal tersebut mencakup jenis, jumlah barang, dan waktu proses produksi. Masyarakat dapat memilih sendiri satu atau lebih suatu jenis barang yang akan diproduksi dengan pertimbangan tertentu. Misalnya, barang apa yang bermanfaat, menguntungkan, dan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat? Penentuan barang apa yang akan diproduksi menjadi satu hal yang penting. Kesalahan dalam penentuan jenis barang akan menimbulkan kerugian.


Selain itu penentuan jumlah produksi juga diperlukan agar barang yang diproduksi dapat dipakai secara maksimal dan tidak percuma. Misalnya seseorang akan memproduksi baju hangat di daerah pantai secara massal. Masyarakat di sekitar pantai tentu lebih membutuhkan baju yang lebih tipis karena cuaca yang panas dibandingkan jaket dan kebutuhan jaket di daerah pantai juga tidak terlalu banyak. Jika orang tersebut memproduksi jaket dalam jumlah besar, bisa jadi akan mengalami kerugian karena apa yang diproduksi tidak disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat sekitar. 


b. Bagaimana Cara Memproduksi Barang Tersebut (How)?

Produsen telah memilih jenis apa saja dan berapa jumlah barang atau jasa yang nantinya akan diproduksi. Langkah selanjutnya adalah menetapkan bagaimana usaha produksi barang tersebut diterapkan. Produsen perlu mempertimbangkan sumber daya, teknik produksi dan pihak yang akan memproduksi barang atau jasa tersebut. Untuk menghasilkan produk yang maksimal diperlukan kombinasi sumber daya atau faktor produksi, teknologi yang sesuai serta tenaga kerja yang akan digunakan. Sumber daya atau faktor produksi perlu dipertimbangkan kesediaan dan keterjangkauannya termasuk lokasi, harga dan jumlah sumber daya. 


Selanjutnya, produsen perlu mempertimbangkan teknologi apa saja yang digunakan untuk melakukan produksi: Apakah dengan tenaga manusia secara manual? atau praktis dengan menggunakan mesin produksi? Pemilihan tenaga kerja kompeten dalam menghasilkan barang atau jasa yang akan diproduksi merupakan hal yang penting. 


c. Untuk Siapa Barang dan Jasa Diproduksi (For whom)?

Jenis barang atau jasa serta cara memproduksi barang sudah diketahui, langkah selanjutnya adalah menentukan untuk siapa barang dan jasa diproduksi. Pada tahap ini produsen menentukan konsumen yang akan menikmati hasil produksi. Produsen akan melakukan segmentasi pasar untuk konsumen menengah ke bawah, konsumen menengah atau konsumen menengah atas. Produsen perlu mempertimbangkan jenis produk atau jasa serta harga barang untuk menentukan segmen pasarnya.


Dikutip dari Buku Siswa IPS Kelas 7 Kemdikbud Ristek 

Pembangunan Berkelanjutan dan Kelangkaan
4/ 5
Oleh
Add Comments

Silakan berkomentar dengan menggunakan kata-kata yang baik dan sopan tanpa spam
EmoticonEmoticon