Jul 6, 2023

Soal Asesmen Diagnostik Untuk Siswa SD dan SMP

Soal Asesmen Diagnostik Untuk Siswa SD dan SMP



Soal Asesmen Diagnostik untuk Siswa SD dan SMP - Asesmen diagnostik sangat penting dalam IKM atau Implementasi Kurikulum Merdeka karena sangat dibutuhkan untuk mengetahui kemampuan dasar dan kondisi awal masing-masing peserta didik.


Dengan begitu pendidik akan menciptakan suasana kegiatan pembelajaran yang tepat serta mempersiapkan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik.


Pendidik akan melaksanakan asesmen diagnostik sesuai kebutuhan dan kebijakan setiap satuan pendidikan, misalnya pada awal tahun ajaran, pada awal lingkup materi, atau sebelum Menyusun modul ajar secara mandiri.


Tahap awal yang harus dilakukan pendidik dalam asesmen diagnostik dengan menganalisis laporan hasil belajar atau sering disebut rapor setiap peserta didik pada tahun ajaran sebelumnya. Setelah itu dapat mengidentifikasi kompetensi yang diajarkan.


Kemudian pendidik juga perlu menyusun instrumen asesmen untuk mengukur kompetensi peserta didik. Penyusunan instrumen asesmen dapat dilihat dari indikator tes tertulis maupun lisan, keterampilan dalam praktik, dan observasi. Dalam penyusunan instrumen asesmen juga pendidik diberikan kebebasan untuk menentukan instrumen yang digunakan sesuai dengan karakteristik kompetensi dan tujuan asesmen.


Pada kesempatan kali ini saya bagikan soal tes asesmen diagnostik atau soal tes awal pembelajaran atau kuesioner gaya belaya untuk jenjang SD dan SMP yang dapat disesuai bisa menggunakan tes tertulis bagi mereka yang sudah bisa baca tulis, atau tes wawancara bagi mereka yang belum bisa membaca atau menulis. 


Kuesioner Gaya Belajar untuk SD dan SMP atau Asesmen Diagnostik Jenjang SD dan SMP : 

1. Jika saya harus belajar cara melakukan sesuatu, saya belajar paling baik ketika saya:

a) menonton seseorang menunjukkan caranya.

b) mendengarkan seseorang yang memberi tahu saya caranya.

c) mencoba untuk melakukannya sendiri.


2. Ketika saya membaca, saya sering menemukan bahwa saya:

a) memvisualisasikan apa yang saya baca di mata batin saya.

b) membaca dengan keras atau mendengarkan kata-kata di dalam kepala saya.

c) gelisah dan mencoba "merasakan" isi bacaan.


3. Ketika diminta menunjukkan arah, saya:

a) melihat tempat-tempat yang sebenarnya dalam pikiran saya ketika saya mengatakannya atau lebih suka menggambarnya.

b) tidak memiliki kesulitan dalam memberi keterangan secara verbal.

c) harus menunjuk atau menggerakkan tubuh saya ketika saya memberi tahu.


4. Jika saya tidak yakin bagaimana mengeja kata, saya:

a) menuliskan untuk menentukan apakah itu terlihat benar.

b) mengeja dengan keras untuk menentukan apakah kedengarannya benar.

c) menuliskan untuk menentukan apakah itu terasa benar.


5. Ketika saya menulis, saya:

a) peduli betapa rapi dan baik huruf-huruf dan kata-kata saya muncul.

b) sering mengucapkan huruf dan kata-kata untuk diri sendiri.

c) mendorong kuat pena atau pensil saya dan dapat merasakan aliran kata atau huruf ketika saya membentuknya.


6. Jika saya harus mengingat daftar barang, saya akan mengingatnya dengan baik jika saya:

a) menuliskannya

b) mengatakannya berulang untuk diri sendiri.

c) memindahkan dan menggunakan jari saya untuk memberi nama setiap item.


7. Saya lebih suka guru yang:

a) menggunakan papan atau LCD saat mereka mengajar.

b) berbicara dengan banyak ekspresi.

c) melakukan aktivitas langsung.


8. Ketika mencoba berkonsentrasi, saya mengalami kesulitan ketika:

a) ada banyak kekacauan atau gerakan di dalam ruangan.

b) ada banyak suara di dalam ruangan.

c) saya harus duduk diam untuk waktu yang lama.


9. Saat memecahkan masalah, saya:

a) menulis atau menggambar diagram untuk melihatnya.

b) berdialog dengan diri sendiri tentang masalah tersebut.

c) menggunakan seluruh tubuh saya atau gerakkan benda untuk membantu saya berpikir.


10. Ketika diberikan instruksi tertulis tentang bagaimana membangun sesuatu, saya:

a) membaca secara diam-diam dan mencoba memvisualisasikan

bagaimana bagian-bagian itu akan cocok satu sama lain.

b) membaca dengan keras dan berbicara pada diri sendiri saat saya menyatukan bagian-bagiannya.

c) mencoba untuk menyatukan bagian-bagian terlebih dahulu dan membacanya nanti.


11. Untuk tetap sibuk sambil menunggu, saya:

a) melihat sekeliling, mencermati, atau membaca.

b) berbicara atau mendengarkan orang lain.

c) berjalan-jalan, memanipulasi benda dengan tangan saya, atau menggerakkan/ mengguncangkan kaki saya saat saya duduk.


12. Jika saya harus secara verbal menggambarkan sesuatu kepada orang lain, saya akan:

a) menyingkat saja karena saya tidak suka berbicara panjang lebar.

b) berbicara secara rinci karena saya suka bicara.

c) menggunakan isyarat dan bergerak sambil berbicara.


13. Jika seseorang secara lisan menggambarkan sesuatu kepada saya, saya akan:

a) mencoba untuk memvisualisasikan apa yang dikatakannya.

b) menikmati mendengarkannya, tetapi ingin menyela dan berbicara sendiri.

c) menjadi bosan jika uraiannya terlalu panjang dan terperinci.


14. Ketika mencoba mengingat nama, saya ingat:

a) wajah, tetapi lupa nama.

b) nama, tetapi lupa wajah.

c) situasi saya temui orang tersebut, selain nama atau wajah orang tersebut.


Jika mayoritas jawabannya : 
A berarti Gaya Belajar yang cocok adalah Gaya Belajar Visual 

B berarti Gaya Belajar yang cocok adalah  Gaya Belajar Auditori 

C berarti Gaya Belajar yang cocok adalah  Gaya Belajar Kinestetik 


Dikutip dari Modul Pentingnya Memahami Gaya Belajar Siswa digunakan untuk asesmen diagnostik kurikulum merdeka yang disusuk oleh Agung Ade Yulianto.  Bagi yang membutuhkan soal asesmen diagnostik untuk jenjang SD dan SMP silakan unduh di sini  atau Kumpulan Soal Tes Diagnositik SD download di sini  

Soal Asesmen Diagnostik Untuk Siswa SD dan SMP
4/ 5
Oleh
Add Comments

Silakan berkomentar dengan menggunakan kata-kata yang baik dan sopan tanpa spam
EmoticonEmoticon