Oct 11, 2012

Tetap Bersahaja dan Tidak Melupakan Sang Pencipta

Tetap Bersahaja dan Tidak Melupakan Sang Pencipta

(Jalan menuju kampung Kemped Kidul)

Kampung ini bernama Kemped Kidul, Desa Karangmulya Kecamatan Kandanghaur Kabupaten Indramayu. Untuk menuju kampung memerlukan waktu yang tidak lama dari jalan utama pantura Indramayu, tetapi untuk sampai ke kampung ini harus melalui jalan yang masih berbatu dan belum diaspal. Lebih parah lagi kalau pada saat musim hujan tiba, jalanan yang belum diaspal tersebut berlubang dan bercampur dengan tanah sehingga harus berhati-hati bagi pengguna sepeda atau sepeda motor.


(wanita jompo dengan kondisi kamar yang memprihatinkan)

Mayoritas penduduk yang ada di kampung ini adalah wanita yang sudah jompo, janda-janda tua, dan kaum buruh tani. Wanita jompo ini banyak yang tinggal di rumah yang tidak layak huni. Lantainya masih tanah, tidak memiliki kamar mandi dan tempat buang air yang layak. Sehingga kalau masuk ke kamar wanita jompo ini yang tercium hanya bau tidak sedap dan pesing. 

Wanita jompo dan janda-janda yang ditinggal mati suaminya ini hanya bekerja serabutan untuk menyambung hidupnya. Ada yang bekerja harian, atau setengah hari sebagai buruh tani di sawah seperti tandur (menanam padi), ngoyos (mencabut gulma di sawah), garem (memupuk tanaman padi) pada saat musim tanam tiba.

(janda tua tapi masih tetap bekerja)

Pada saat musim panen tiba warga kampung ini biasa remi singkatan dari repek dami (mengais sisa-sisa padi yang tercecer) dan derep (memetik padi di sawah orang) dengan upah yang tidak seberapa, apalagi kalau orang yang ikut memetik padi jumlahnya sangat banyak, paling-paling mereka hanya kebagian 5 kg – 20 kg saja, itupun harus berangkat jam 12 atau 1 malam, dan harus berebut dengan banyak orang dan mengandalkan penerangan dari sinar bulan atau lampu senter. 

Selain itu banyak dari kaum lakinya yang berusia 40 tahunan atau lebih tidak bisa baca tulis, karena sedari kecil mereka tidak sekolah dan harus mencari pekerjaan sebagai buruh di sawah atau pergi keluar desa untuk mencari nafkah dan menghidupi saudara dan orang tuanya yang ada di desa dan tentunya dengan penghasilan yang tidak seberapa, tetapi mereka tetap saja semangat mencari nafkah tanpa mengenal lelah.

(kondisi pesawahan saat musim kemarau)

Pada saat musim hujan tiba, kaum lakinya banyak yang bekerja di sawah sebagai kuli tukang cangkul, kuli tandur (menanam padi), ngoyos (mencabut gulma di sawah), garem (memupuk tanaman padi). Sedangkan pada musim kemarau mereka beralih profesi sebagai pembuat batu bata, dan kuli gali tanah dari sawah dipindahkan ke pekarangan orang yang membutuhkan jasanya.
(pada musim kemarau buruh tani beralih profesi menjadi pembuat batu-bata)

Kampung ini sebenarnya memiliki sistem pertanian, tetapi hanya mengandalkan air hujan sebagai irigasinya. Jika curah hujan tinggi biasanya petani bisa panen dua kali, tetapi jika curah hujannya rendah, musim tanam hanya sekali. Saluran irigasi di daerah ini akan kering saat musim kemarau atau saat curah hujan rendah karena lokasinya paling ujung dari bendungan atau waduk.

(kondisi irigasi di kampung Kemped Kidul)

Pada saat musim kemarau, sawah yang ada di desa ini sebenarnya bisa ditanami dengan tanaman seperti kedelai, timun dan semangka. Tetapi karena sumber airnya yang jauh akhirnya mereka tidak bisa mengandalkan sawah ini untuk ditanami. Sehingga penduduknya hanya mengandalkan sisa padi saat musim panen lalu untuk makan selama beberapa bulan. 

Walaupun mereka hidup serba dalam kekurangan tetapi mereka tetap menjalankan aktivitas keagamaan seperti biasanya. Setiap sore hari anak-anak di kampung ini mengikuti kegiatan sekolah agama atau madrasah walaupun dengan kondisi sekolah yang sudah sangat memprihatinkan, karena sebagian temboknya retak-retak, dan bisa membahayakan peserta didiknya.

(kondisi madrasah di kampung kemped yang memprihatinkan)

Pada malam harinya anak-anak dan orang tuanya tetap mengaji dan shalat berjamaah di mushala yang ada di kampung itu. Tapi sayangnya di kampung ini hanya memiliki mushola kecil untuk shalat berjamaah. Sedangkan untuk shalat Jumat dan Shalat Ied, mereka harus pergi ke masjid yang lokasinya cukup jauh. 

(mushola kecil untuk shalat dan mengaji)

Oleh karena itu saya terketuk untuk membuat tulisan tentang desa ini dan menominasikan desa ini sebagai daerah yang layak mendapat hewan kurban dari ExtraJoss. Bagi warga kampung Kemped Kidul ini makan daging sapi cuma setahun sekali pada saat Hari Raya Idul Adha, itupun kalau di desa tersebut ada yang kurban, tapi kalau tidak ada mereka hanya makan nasi dengan lauk seadanya saja. Tapi dibalik kekurangan itu mereka tetap bersahaja dan tidak melupakan Sang Pencipta

Kontak person :

Drs. T. Nasuha (Kepala Desa Karangmulya)
Alamat : Kampung Kemped Kidul Desa Karangmulya Kecamatan Kandanghaur Kabupaten Indramayu

Data Vlogger :
Didno
No.hp 08176600152
Alamat email : inoproduction@gmail.com
Akun twitter @didno76
Tetap Bersahaja dan Tidak Melupakan Sang Pencipta
4/ 5
Oleh
Add Comments

Silakan berkomentar dengan menggunakan kata-kata yang baik dan sopan tanpa spam
EmoticonEmoticon