Materi IPS Kelas 7 Tema 04 Pemberdayaan Masyarakat
pendidikan
Tujuan dan
Indikator Capaian Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta didik
diharapkan mampu:
• Menjelaskan keragaman sosial budaya di masyarakat
• Menguraikan permasalahan dalam kehidupan sosial budaya
• Mengidentifikasi pemberdayaan masyarakat
• Menganalisis peranan komunitas kehidupan masyarakat
A. Keragaman Sosial Budaya di Masyarakat
Pernahkah kalian melihat atau melakukan kegiat[1]an terkait
budaya di sekitar tempat tinggal kalian? Karakteristik dari suatu kelompok
masyarakat tem[1]pat kalian
tinggal dan berinteraksi adalah bagian dari budaya. Seperti halnya konsep
masyarakat, penger[1]tian budaya
banyak digunakan dalam sosiologi dan ilmu sosial lainnya (khususnya
antropologi).
Budaya merupakan salah satu sifat paling khas dari
pergaulan sosial manusia. Keragaman sosial budaya di masyarakat dapat terjadi
saat berbagai jenis suku dan agama yang ada di suatu ruang bertemu dan
berinteraksi setiap harinya. Ruang terse[1]but
adalah ruang yang ada pada masyarakat.
Beberapa elemen budaya, terutama keyakinan dan harapan,
merupakan komponen dari semua hubungan sosial. Harapan dapat berupa harapan orang
tentang satu sama lain atau dapat pula tentang dunia tempat mereka tinggal.
Jadi, budaya mengacu pada cara hidup anggota individu atau kelompok dalam
masyarakat, cara berpakaian, adat istiadat dalam upacara pernikahan, jenis mata
pencarian, hingga tata upacara keagamaan.
Indonesia memiliki keanekaragaman budaya yang tinggi, kita
harus bangga karena kekayaan budaya tersebut dapat hidup rukun dan berdampingan.
Konsep keragaman budaya juga mencakup barang-barang yang dihasilkan oleh
kelompok kebudayaan tersebut, seperti busur dan anak panah, alat bajak sawah,
kitab hukum adat, dan rumah adat.
Budaya dapat dianggap sebagai serangkaian rancangan untuk
bertahan hidup, alat dari praktik, pengetahuan, dan simbol yang diperoleh
melalui pembelajaran, bukan oleh naluri, yang memungkinkan orang untuk hidup
dalam masyarakat. Dapat disimpulkan, masyarakat merupakan sekumpulan individu
yang saling berbagi serta berinteraksi dalam sebuah kebudayaan yang sama.
Terdapat
beberapa faktor yang memengaruhi keragaman budaya yang akan dijabarkan dalam
penjelasan berikut.
1. Pengaruh Faktor Geografis yang Memengaruhi
Keragaman Budaya
Lingkungan
fisik akan memengaruhi keragaman budaya. Manusia sebagai individu merupakan
sebuah kesatuan antara raga, jiwa, dan perilaku. Di dalam diri seorang individu
terdapat tiga unsur individu yaitu inteligensi, nafsu, dan semangat. Kombinasi
dari unsur tersebut menghasilkan tingkah laku seseorang yang mencerminkan
karakter atau budayanya.
Kesatuan dari kepribadian-kepribadian seseorang pada suatu
daerah yang mempunyai pola yang sama dapat membentuk budaya daerah tersebut yang
membedakan dengan tempat lain. Indonesia memiliki kebudayaan yang beragam.
Keberagaman budaya di Indonesia dipengaruhi oleh faktor
a. Pengaruh Isolasi Geografis terhadap Keragaman Budaya
Indonesia
adalah negara kepulauan, secara fisik setiap pulau dipisahkan oleh lautan.
Dulunya, leluhur bangsa Indonesia datang dari Yunan (Tiongkok bagian selatan),
kemudian secara berkelompok mereka datang ke Nusantara, menyebar dan bermukim
di pulau-pulau besar maupun kepulauan di seluruh penjuru Nusantara.
Laut merupakan isolasi alamiah di antara kelompok-kelompok tersebut,
kemudian menyebabkan mereka tumbuh dan berkembang menjadi satu kesatuan suku
bangsa. Keterbatasan teknologi di bidang nautika (perkapalan) menyebabkan
mereka tidak dapat berpindah atau bertemu dari pulau yang satu ke pulau lain.
Akibat dari hal tersebut, akhirnya kelompok mengembangkan kebudayaan
masing-masing sesuai keadaan lingkungan sekitar tempat tinggal mereka, sesuai
kebutuhan mereka untuk bertahan hidup yang berbeda satu sama lain.
Perbedaan antarkebudayaan suatu daerah dapat berdampak positif
dan negatif. Keberagaman berbagai kebudayaan di Indonesia jika tidak dikelola
dengan baik justru dapat berubah menjadi potensi konflik. Konflik yang mungkin
terjadi di Indonesia adalah konflik antar kebudayaan, di mana terdapat pihak
yang merasa kebudayaannya paling baik dibandingkan dengan kebudayaan lain. Hal
tersebut dikenal dengan istilah Etnosentrisme. Konflik tersebut jika dibiarkan
berlangsung dapat mengancam persatuan dan kesatuan Indonesia.
b. Pengaruh Iklim terhadap Keragaman Budaya
Indonesia diwarnai oleh iklim mikro (kecil) yang amat
beragam. Dalam sebuah ruang wilayah yang sempit, perbedaan ketinggian tempat
dapat menghasilkan perbedaan suhu yang signifikan. Perbedaan antara satu wilayah
dengan wilayah lain inilah menyebabkan perbedaan pola perilaku yang berbeda,
mulai dari bahasa hingga ke sistem mata pencarian hidup dan sistem ekonomi.
Contoh nyata dari keragaman regional dapat dilihat pada
masyarakat pesisir pantai utara Jawa, dibandingkan dengan masyarakat yang
tinggal di wilayah pegunungan di pulau yang sama, yaitu Pulau Jawa. Di mana masyarakat
pesisir tinggal pada daerah dengan suhu yang sedikit lebih tinggi, akan berbeda
budayanya dengan mereka yang tinggal di lereng gunung dengan suhu rendah.
Begitu pula masyarakat pesisir utara Pulau Sumatra, pakaian adatnya akan
berbeda jika dibandingkan dengan masyarakat yang tinggal di lereng Pegunungan
Bukit Barisan.
Indonesia bagian barat memang didominasi oleh bioma hutan
hujan tropis, tetapi tahukah kalian jika pulau Jawa secara mikro iklim dapat
dibagi menjadi dua region. Region Jawa bagian barat masih merupakan bioma hutan
hujan tropis, sedangkan Jawa bagian timur sudah dipengaruhi oleh bioma hutan
musim tropis atau hutan gugur tropis, zona ini memanjang sampai ke Pulau Bali.
Nusa Tenggara Barat (NTB) berbatasan dengan Selat Bali, tetapi kondisi yang ada
di NTB sudah dapat dikategorikan sebagai sabana. Berbeda pula di Nusa Tenggara
Timur (NTT) di mana kategori bioma yang tepat untuk menggambarkan kondisi iklim
di NTT adalah stepa tropis.
Suhu yang dingin akan selaras dengan pakaian tradisional
berlengan panjang. Masyarakat pesisir memiliki upacara adat sedekah laut yang merupakan
wujud terima kasih atas tangkapan ikan yang mereka peroleh selama satu tahun.
Perbedaan suhu membuat sistem pertanian di dataran rendah dan dataran tinggi
tidak sama. Bermukim di pedalaman hutan juga akan menimbulkan perbedaan yang
mencolok pada bentuk rumah adat. Jenis makanan tradisional juga tidak terlepas
dari kondisi iklim setempat.
Kearifan lokal yang berkembang di Nusantara akibat kondisi
iklim juga terlihat pada Masyarakat Adat Baduy. Rumah warga di Desa Kanekes hanya
boleh menghadap ke utara dan selatan, ini tujuannya supaya sinar matahari dapat
masuk melalui jendela rumah. Kelembaban udara di lereng pegunungan cenderung
lembab, sehingga apabila ventilasi tidak bekerja dengan baik maka sirkulasi
udara tidak akan baik. Adaptasi bentuk rumah tradisional juga dimiliki oleh
berbagai kebudayaan di Indonesia yang disesuaikan dengan latar belakang
kearifan lokal dan kondisi sekitar, seperti bentuk Joglo, Rumah Panggung,
Honai, dan masih banyak lainnya.
c. Pengaruh Letak Geografis terhadap Keragaman Budaya
Indonesia secara geografis terletak di persilangan antara
Benua Asia dan Australia, serta di antara Samudra Hindia dan Samudra Pasifik.
Kondisi strategis inilah yang menyebabkan Indonesia banyak dilalui bangsa asing
yang melintasi Selat Malaka sebagai penghubung antara belahan bumi bagian barat
dan timur pada saat itu. Banyaknya bangsa asing yang bertemu dengan penduduk
Nusantara, meningkatkan peluang terjadinya pertukaran kebudayaan secara tidak
langsung.
Berdasakan latar belakang sejarahnya, budaya Indonesia
dipengaruhi oleh ragam kebudayaan Hindu-Buddha, Islam, Tionghoa, dan Eropa.
Interaksi antara warga asing dan penduduk asli pada masa
lalu memberikan pengaruh besar terhadap kebudayaan. Akulturasi berupa percampuran
kebudayaan asing dengan kebudayaan asli Indonesia dengan tidak menghilangkan
unsur kebudayaan asli membuat kebudayaan Indonesia semakin beragam. Akibat dari
akulturasi tersebut menimbulkan terbentuknya ras, kepercayaan, dan agama yang
berbeda-beda di Indonesia.
2. Jenis Keragaman Budaya
Jenis keragaman budaya dalam masyarakat dipengaruhi oleh
kondisi lingkungan fisik. Keragaman
tersebut dapat dijumpai pada masyarakat yang
bermukim di dataran tinggi dan masyarakat yang bermukim di dataran rendah. Jumlah penduduk dan luas
wilayah akan memengaruhi keberagaman. Masyarakat dengan jumlah yang sedikit
cenderung memiliki budaya yang seragam, tetapi masyarakat yang jumlahnya besar akan
memiliki banyak sub atau bagian keragaman budaya. Misalnya di Pulau Sumatra,
bahasa Batak terbagi menjadi beberapa rumpun.
Proses lain seperti kolonialisme, perang, dan globalisasi
telah menyebabkan populasi asing menetap di daerah baru dan berinteraksi dengan
penduduk setempat. Akibatnya terbentuk komunitas masyarakat yang dipengaruhi
oleh beberapa budaya. Dari setiap keragaman budaya yang terus berinteraksi
tersebut, kemudian lahir kebudayaa baru.
Dalam sebuah kebudayaan terdapat unsur-unsur budaya
universal. Kluckhon, dalam karyanya Universal Categories of Culture, membagi sistem
budaya universal tersebut ke dalam tujuh unsur kebudayaan.
Istilah budaya universal menurut Koentjaraningrat mengacu
pada unsur[1]unsur
kebudayaan yang bersifat universal sehingga dapat ditemukan pada berbagai
kebudayaan bangsa-bangsa. Tujuh unsur kebudayaan universal tersebut adalah:
a. Bahasa
b. Sistem pengetahuan
c. Sistem organisasi kemasyarakatan
d. Sistem peralatan hidup dan teknologi
e. Sistem mata pencarian hidup dan sistem ekonomi
f. Sistem religi
g. Kesenian
Sebagai bangsa yang majemuk, Indonesia tersusun atas
beragam kebudayaan. Berdasarkan hasil Sensus Penduduk 2020, keseluruhan suku
bangsa yang terdapat di Indonesia mencapai 714 suku bangsa.
Keberagaman budaya atau pluralitas ini dibangun karena
adanya berbagai kebudayaan lokal. Terdapat 6.000 bahasa etnik di dunia dan
1.200 bahasa etnik/daerah tersebut dapat ditemukan di Indonesia. Dari 1.200
bahasa tersebut, 33% merupakan bahasa Papua dan sisanya terbagi menjadi bahasa
Austronesia yang tersebar di ribuan pulau di Indonesia. Keragaman budaya
merupakan kekayaan bangsa yang perlu kita lestarikan. Tidak hanya untuk
kegiatan pariwisata, tetapi pelestarian budaya juga perlu dilakukan untuk
kepentingan generasi penerus bangsa agar tidak kehilangan jati diri
kebudayaannya. Pelestarian budaya daerah perlu dilakukan karena setiap budaya
daerah adalah bagian dari budaya nasional, kebudayaan nasional Indonesia turut
menjadi bagian dari kebudayaan global
B. Permasalahan Kehidupan Sosial Budaya
Keberagaman budaya di Indonesia telah dimulai pada saat
yang sangat lama. Kondisi geografis Indonesia dengan keragaman kondisi fisik
turut mewarnai keberagaman tersebut. Masyarakat di berbagai wilayah di Indonesia
selanjutnya memiliki tokoh panutan, yang setiap tindakannya dijadikan teladan.
Tokoh tersebut saat ini setara dengan para influencer atau dalam KBBI dikenal
sebagai pemengaruh di sosial media. Tokoh tersebut secara kesepakatan
pendukungnya dijadikan sebagai simbol, juga pengaruhnya dapat memengaruhi
keragaman budaya yang berangkat dari isu atau permasalahan yang memicu
perlawanan yang dilakukannya.
Keteladanan dari perlawanan para tokoh ini ada beberapa
yang masih berhubungan atau relatable dengan permasalahan sosial budaya di kehidupan
zaman milenial saat ini.
1. Sejarah Lokal
Sejarah yang kalian telah pelajari di tema sebelumnya
merupakan sejarah nasional Indonesia. Apakah kalian tahu bahwa terdapat sejarah
di tingkat lokal? Apakah kalian tahu sejarah mengenai Sultan Nuku, Ratu Kalinyamat,
Laksamana Malahayati dan Syarif Abdurrahman? Bagaimana jasa dari tokoh-tokoh
tersebut bagi Bangsa Indonesia? Beliau semua adalah sosok yang hidup di dalam
sejarah di tingkat lokal. Mereka semua memperjuangkan tanah airnya dari
serangan bangsa asing di mana ketika itu sedang gencar menguasai Nusantara.
a. Sultan Nuku: Pembawa Persatuan Multikultur Maluku dan Papua
Pada tahun 1780 seluruh daerah Maluku dan melibatkan Papua
mengalami pergolakan dalam pergantian takhta di Kerajaan Tidore. Tokoh yang mempunyai
peran sentral adalah Nuku bersama Kamaluddin, adiknya. Setelah Sultan Gaizira
meninggal pada April 1780, Belanda mempunyai gagasan untuk menjadikan Tidore
sebagai salah satu wilayah kekuasaannya.
Pata Alam kemudian diangkat oleh Belanda sebagai Sultan
Tidore. Namun di hati rakyat, Kamaluddin dan Nuku yang paling terkemuka. Belanda
menjadikan Tidore sebagai vasal dan mengangkat Pata Alam sebagai pemimin dengan
tugas menjaga keamanan di wilayahnya pada 17 Juli 1870. Namun, sebagian dari
wilayahnya tidak mengakui dan memilih Nuku sebagai Sultan. Di tahun yang sama,
timbul pergolakan sebagai protes dalam bentuk perampasan dan pembakaran.
Berikutnya Belanda melakukan serangan ke
daerah yang mengakui Nuku menjadi Sultan.
Pangeran Kamaludin ditangkap. Namun, Pangeran Nuku yang
memiliki relasi dengan Papua dan Inggris berhasil melarikan diri ke daerah
Papua. Kedudukan Nuku semakin kuat setelah diangkat sebagai sultan oleh bangsa
Papua. Nuku mempunyai basis yang kuat dan menyerang Seram untuk merebut daerah
tersebut dari Ternate. Pada 1783, Pata Alam melancarkan sebuah strategi dalam
rangka memperoleh loyalitas dari raja-raja di Papua, tetapi berujung gagal.
Utusan tersebut justru berbalik arah dengan memihak Nuku. Papua dan Nuku
bersatu untuk bersama-sama melawan Belanda Dengan tambahan kekuatan tersebut,
Nuku semakin kuat dan mulai menyerang Ternate dan Tidore. Tidak ada perlawanan
sehingga rakyat Tidore kacau balau. Belanda lalu menangkap Pata Alam karena
curiga ia bersekongkol dengan Nuku. Rakyat Tidore pun dihukum dengan kejam.
Peristiwa yang dikenal sebagai Revolusi Tidore tersebut pada
tahun 1783. Lalu Belanda mengangkat Pangeran Kamaluddin sebagai pengganti Pata Alam.
Sementara itu, Nuku memperkuat dukungan dengan menjalin komunikasi kepada para
raja di Tidore, Maba, Weda, dan Patani. Nuku juga berkomunikasi dengan Inggris
di Benggala dan mencari bantuan ke Banjarmasin serta Mangindanau. Pengaruh Nuku
mendesak Belanda untuk mengakui dirinya sebagai Sultan Seram.
Pasang surut mewarnai perjuangan Nuku, ia harus berpindah-
pindah tempat. Namun, Ternate dan Tidore selalu gagal menundukan Nuku. Pengaruh
Nuku mulai merosot pada pertengahan 1790 ketika banyak wilayah justru bersumpah
setia kepada Belanda dan TernateTahun 1794 M merupakan tahun keuntungan bagi
Nuku karena mendapatkan dukungan dari Inggris. Banyak rakyat Tidore memihaknya.
Jamaludin, ayahanda Sultan Nuku, yang kembali dari
pengasingan di Sailan turut menggabungkan diri. Angkatan laut Nuku muncul di
Tidore pada 12 April 1979 yang terdiri dari 79 kapal angkatan laut Nuku dan
sebuah kapal Inggris. Sebagian besar pembesar kerajaan menyerah. Sultan
Kamaluddin melarikan diri ke Ternate. Nuku yang menduduki Tidore menggempur berkali-kali
Ternate. Akhirnya, Ternate diserahkan oleh Belanda pada 21 Januari 1781. Nuku
pun memperoleh pengakuan resmi dan diangkat sebagai Sultan Tidore setelah
melalui perjuangan panjang dan penuh kegigihan. Nuku memerintah sampai 14
November 1805 dan meninggal sebagai Sultan Kerajaan Tidore.
Sultan Nuku dalam pertempurannya selalu menang melawan
Belanda. Tekadnya kuat untuk mengusir penjajah yang mengganggu rakyat Maluku dan
Papua. Sultan Nuku bersatu dengan para raja di Papua untuk melawan penjajah.
Mereka dengan gigih menghimpun kekuatan dan menyerang Belanda. Sukses besar ini
merupakan perjuangan tanpa lelah dari Nuku dan para raja di Papua yang tidak
mau dijajah Belanda. Pada akhirnya Sultan Nuku dapat mengamankan dan membawa
suasana damai dan tenang di wilayah Maluku dan Papua dari penjajahan bangsa
asing.
b. Ratu Kalinyamat
Ratu Kalinyamat ialah puteri ketiga dari Sultan Trenggana.
Nama kecil Ratu Kalinyamat adalah Retna Kencana. Gelar Kalinyamat diberikan
setelah ia menikah dengan Raden Toyib (Sultan Hadlirin) dan memperoleh sebuah
tempat bernama Kalinyamat yang berada di antara Jepara dan Kudus. Kekacauan di
pusat Kerajaan Demak timbul setelah wafatnya Sultan Trenggana dalam ekspedisi
di Panarukan.
Arya Penangsang, anak dari Pangeran Seda ing Lepen, cemburu
atas pengangkatan Sunan Prawata. Sunan Prawata pun dibunuh sebagai upaya balas
dendam. Sultan Hadlirin dan Ratu Kalinyamat kemudian pergi ke Kudus dalam
rangka memperjuangkan keadilan kepada Sunan Kudus. Namun dalam perjalanan
pulang, Sultan Hadlirin dibunuh oleh para utusan Arya Penangsang.
Ratu Kalinyamat kemudian pergi bertapa ke Gunung Danaraja
yang berada di sebelah utara Sungai Jepara. Ia meninggalkan keraton dan semua
kemewahannya. Ratu berjanji akan memberikan seluruh harta dan kekuasaannya pada
orang yang berhasil membunuh Arya Penangsang. Akhirnya, Arya Penangsang
berhasil dikalahkan oleh Sultan Hadiwijaya dengan bantuan Ki Pemanahan, Ki Juru
Martani, Ki Panjawi, dan Danang Sutawijaya.
Setelah kekalahan Arya Penangsang, Ratu Kalinyamat kemudian
dikenal sebagai wanita penguasa di Jawa. Sejak pertengahan abad ke-16 (1549)
Ratu Kalinyamat tampil sebagai salah satu tokoh penting yang berpengaruh di pantai
utara Jawa. Kekuasannya meliputi Pati, Juana, Jepara, dan Rembang. Di bawah
kepemimpinan Ratu Kalinyamat, Jepara kemudian berkembang pesat terutama pada
bidang pelayaran dan perdagangan. Keberhasilan ini ditunjang oleh pelabuhan
yang aman dan angkatan laut cukup banyak.
Ratu Kalinyamat melakukan kerjasama dengan penguasa di
daerah lain melalui Maluku, Cirebon, Tuban, Johor, dan Banten. Aspek sosial dan
ekonomi tersebut berdampak kepada keadaan Jepara yang aman dan tentram.
Dalam hubungan dagang dan pelayaran, Ratu Kalinyamat
menerapkan sistem commenda yang dikenal di Nusantara pada abad ke-16 M. Dalam sistem
ini, para raja (penguasa) wilayah pesisir memiliki wakil-wakil yang berkedudukan
di Malaka. Melalui perwakilannya ini, para raja tersebut melakukan penanaman
modal pada kapal dalam negeri dan luar negeri yang akan berlayar untuk
berdagang dengan wilayah lain.
Jepara berhasil melakukan ekspor beras (terbesar di Jawa),
gula, kayu, kelapa, dan berbagai jenis palawija. Hal tersebut merupakan bukti adanya
peningkatan perekonomian di Jepara. Dengan armada laut yang kuat serta kekayaan
yang luar biasa, banyak penguasa lain bekerja sama dengan Jepara.
Semenjak Malaka jatuh kepada Portugis, orang Jawa yang
menetap di Malaka mendapatkan dampak. Mereka mendapatkan gangguan dari Portugis
untuk berdagang rempah-rempah. Orang-orang Jawa yang merasa dirugikan meminta
bantuan kepada Ratu Kalinyamat, yang terkenal dengan armada lautnya yang kuat,
untuk melawan Portugis di Malaka. Sultan Johor juga ternyata mempunyai niat
untuk mengadakan kerjasama dengan Ratu Kalinyamat. Dengan semangat yang tinggi,
Ratu Kalinyamat menurunkan bantuan berupa 4.000 tentara dari Jepara dan 40 kapal
sebagai upaya untuk merebut Malaka dari tangan Portugis.
Ratu Kalinyamat di sisi lain ingin menunjukkan kekuasaan
dan kebesaran pemerintahan. Utusan dari Aceh yang datang pada tahun 1573 juga
meminta bantuan dari Ratu Kalinyamat untuk membantu menyerang Portugis. Sultan
Alauddin Ri’ayat Syah (Raja Aceh saat itu) berupaya melakukan kerjasama dengan
Ratu Kalinyamat. Saat itu, Raja Aceh ingin mempertahankan hegemoni Islam di
Malaka sementara Ratu Kalinyamat ingin mempertahankan eksistensi Jepara sebagai
kekuatan besar di pesisir utara Jawa. Ia pun mengirimkan 300 kapal dan 15.000
orang prajurit di bawah Ki Demang Laksamana. Kali ini usahanya juga menemui kegagalan
karena pasukan Aceh Darussalam sudah dipukul mundur dan bantuan logistik Jepara
berhasil dihadang Portugis. Di samping itu, Ratu Kalinyamat juga mengirimkan
pasukan untuk membantu Kerajaan Hitu di Maluku pada tahun 1565. Berkat
keberanian dan jiwa kepemimpinannya, Portugis menyebut Ratu Kalinyamat sebagai
“Rainha de Japara, Senhora Poderosa e Rica de Kranige Dame” yang artinya Ratu
Jepara, seorang wanita kaya dan berkuasa, wanita pemberani.
c. Laksamana Malahayati
Kerajaan Aceh punya sosok laksamana wanita bernama
Keumalahayati. Keberadaan Keumalahayati tidak hanya dikenal di Indonesia tetapi
juga di literatur barat (seperti Belanda, Inggris, Portugis, dan Perancis).
Beliau adalah laksamana wanita pertama di dunia modern. Konflik antara Aceh dan
Portugis sudah terus berlanjut hinga akhir seperempat abad ke-17 dari abad
ke-16. Pada konflik antara Aceh dan Portugis muncul tokoh-tokoh yang mempunyai
peran penting untuk mempertahankan eksistensi dari Kerajaan Aceh. Di antaranya
yang paling heroik ialah Keumalahayati. Keumalahayati oleh warga setempat (orang
Aceh) dikenal dengan Malahayati atau Hayati.
Jika ditarik garis silsilah, Keumalahayati masih merupakan
keturunan dari kalangan sultan-sultan Aceh terdahulu. Ayahnya seorang laksamana
yang bernama Mahmud Syah. Kakeknya bernama Muhammad Said Syah, seorang
laksamana yang juga merupakan putra Sultan Salahuddin Syah yang memerintah
tahun 1530-1539 M.
Keumalahayati merupakan wanita yang mempunyai pangkat laksamana
Kerajaan Aceh. Beliau memimpin armada laut Kerajaan Aceh pada masa Sultan
Alaidin Riayatsyah Al Mukminul (1589-1604). Sebelum menjabat sebagai laksamana,
Keumalahayati memimpin pasukan wanita.
Pasukan ini terdiri dari wanita yang suaminya gugur di
medan perang saat peperangan antara Aceh dan Portugis. Pembentukan pasukan
tersebut merupakan gagasan darinya agar para wanita yang suaminya gugur di
medan perang dapat menuntut balas. Permohonan tersebut disetujui oleh Sultan
Aceh. Pasukan wanita yang disebut Inong Bale ini mendapat pangkalan berupa
benteng Kuta Inong Bale. Keumalahayati memimpin 2.000–3.500 lebih pasukan.
Keumalahayati menjabat sebagai laksamana yang mengatur sejumlah pasukan laut. Tugas lainnya adalah mengawasi kapal-kapal perang (galley) milik kerajaan Aceh dan pelabuhan-pelabuhan yang berada di bawah syahbandar. Semasa Laksamana Keumalahayati, kapal perang dan pasukan gajah menjadi kekuatannya utama angkatan perang Kerajaan Aceh. Selain di pusat pemerintahan kerajaan, kapal-kapal perang tersebut juga disimpan di daerah bawahan-bawahan. Kekuatan Keumalahayati sebagai seorang laksamana diuji ketika Kerajaan Aceh mendapat interaksi dari Belanda. Kapal Belanda yang bernama de Leeuw dan Leeuwin pada tanggal 21 Juni 1599 berlabuh di ibu kota Kerajaan Aceh.
Cornelis de Houtman dan Frederick de Houtman yang merupakan dua bersaudara masing-masing memimpin kedua kapal tersebut. Kapal Belanda tersebut disambut baik oleh Kerajaan Aceh. Kerajaan Aceh berharap mendapatkan kerjasama yang baik untuk perdagangan lada.
Namun, rupanya kapal Belanda tersebut hendak mengacau di
Kerajaan Aceh. Laksamana Keumalahayati menggagalkan upaya Belanda tersebut. Menurut
cerita, Cornelis de Houtman tewas dibunuh oleh Keumalahayati dalam duel satu lawan
satu di geladak kapal. Sedangkan Frederick de Houtman menjadi tahanan Kerajaan
Aceh. Di samping sebagai laksamana yang cerdas, Keumalahayati juga memegang
jabatan sebagai troop commander. Jabatan lain yang dipegang adalah diplomat. Ia
menjadi diplomat ulung dan bertanggung jawab atas kendali hubungan luar negeri.
Saat pembentukan pasukan armada Inong Bale, Keumalahayati
pernah bersumpah di hadapan Sultan atas nama Tuhan. Ia akan berjuang melawan musuh-musuh
dari Kerajaan Aceh sampai titik darah penghabisan.
Keumalahayati melaksanakan sumpah tersebut hingga akhirnya
gugur di medan pertempuran yang dimenangkan oleh Aceh. Darma Wangsa (Iskandar
Muda), Keumalahayati, dan pasukannya berhasil melawan Portugis dan mengusirnya
dalam pertempuran di Teluk Krueng Raya. Kuemalahayati gugur dan dimakamkan di
Lereng Bukit Kota Dalam, yaitu pada sebuah bukit terlarang di Desa Nelayan.
Para penulis dari dunia Barat menjulukinya sebagai The Guardian of Acheh
Kingdom, dan sosok Malahayati masuk ke dalam jajaran 7 Warlord Women in The World,
dan juga sebagai Best Female Warrior at All Time.
d. Syarif Abdurrahman
Syarif Abdurrahman adalah putera dari Syarif Husain dan
wanita Dayak yang lahir pada tahun 1742. Beliau merupakan cucu dari Syekh
Abdurrachman. Sebagai anak muda berparas tampan, Abdurrahman menunjukan ambisi dan
bakatnya. Masa mudanya dihabiskan dengan berpetualang, mulai dari berdagang
sampai ke Banjarmasin hingga merompak kapal asing. Beliau menjadi menantu
sultan dengan menikahi Ratu Sirih Anom dari Banjarmasin. Namun, ambisinya yang
tinggi menyebabkan ia dibenci dan terpaksa kembali ke Mempawah, Kalimantan
Barat.
Pada akhir tahun 1771, Syarif Abdurrahman bersama beberapa pengikutnya
berlayar di Sungai Kapuas hingga pertemuan dengan Sungai Landak. Di sana, ia
membuka hutan dan membangun pemukiman baru yang kemudian berkembang menjadi
pusat perdagangan. Konon, berdasar cerita setempat, wilayah tersebut banyak
dihuni oleh makhluk halus. Namun, kesemuanya berhasil ditundukkan dan wilayah
tersebut diberi nama Pontianak. Terbukti dengan nyata pemilihan tempat tersebut
membawa keuntungan dengan banyaknya pedagang yang singgah dari Bugis, Melayu,
Tiongkok, Sangau, Sukadana, Mempawah dan Sambas.
Setelah berkedudukan kuat, Syarif Abdurrahman melakukan
ekspansi ke Sangau yang merupakan vasal dari Kerajaan Banten. Raja Sangau berupaya
memohon bantuan tetapi saat itu Banten sedang mengalami kemunduran. Banten pun
menyerahkan daerah yang terdapat di Kalimantan itu kepada Belanda. Sadar akan
kekuatan Belanda, Syarif Abdurrahman mengakui supremasi Belanda. Akhirnya,
Belanda mempunyai hak atas monopoli hasil daerah Pontianak berupa emas,
berlian, sarang burung, lada, karet, rotan, lilin, dan sagu.
Akibat ekspansi Belanda di Riau, sebagai raja muda, Raja
Ali kemudian lari ke Mempawah. Raja Ali yang hadir sebagai musuh Belanda di Mempawah,
dimanfaatkan oleh Syarif Abdurrahman untuk membersihkan penghalang bagi
kemajuan perdagangan di Pontianak.
Perebutan kekuasaan di wilayah tersebut menjadi makin rumit
akibat konflik yang terjadi antara Sambas dan Mempawah. Konflik tersebut dapat diredam
atas bantuan dari Syarif Abdurrahman, tetapi pertentangan antara Panembahan
Mempawah dan Abdurrahman menjadi meningkat.
Abdurrahman bersiasat untuk meyakinkan Belanda bahwa
Panembahan Mempawah adalah musuh besarnya. Faktor lain yang menjadi penambah konflik
tersebut adalah persaingan dan permusuhan antara Pontianak dan Sukadana.
Rivalitas Pontianak dan Sukadana terjadi akibat hasil dari daerah hulu Sungai
Kapuas ke Sukadana merugikan Pontianak. Saat Raja Ali mengungsi ke Sukadana dan
pindah dari Mempawah, Abdurrahman pun menambah kekuatan dan meminta bantuan
dari Belanda. Belanda bersedia membantu karena Sukadana tidak pernah mengakui
kehadirannya di Kalimantan.
Pasukan Belanda bersama dengan Syarif Kasim (putera dari Syarif
Abdurrahman) menyerang Sukadana. Sultan Ahmad Kaharudin menyelamatkan diri
bersama pengikutnya. Mempawah dan Matan pun menjadi target berikutnya.
Persaingan dan pertentangan di Kalimantan Barat mengundang campur tangan
Belanda. Belanda kesulitan untuk melakukan penaklukan dan hanya membutuhkan
pengakuan atas kekuasaan. Kalimantan Barat berintegrasi akibat adanya jaringan
komunikasi melalui perang, perdagangan, diplomasi, dan perkawinan di akhir abad
ke-18.
2. Permasalahan Sosial Budaya
Perlawanan yang dilakukan tokoh-tokoh nasionalis dalam melawan kolonialisme di Indonesia dapat kita petik pelajarannya hingga saat ini. Sejak jaman dahulu, banyak sekali permasalahan sosial budaya yang muncul akibat masuknya bangsa asing ke Indonesia, sekaligus keuntungan berada di posisi silang. Belanda tidak hanya mencari lada di Indonesia, tetapi mereka juga kemudian mengeksploitasi lahan perkebunan di Indonesia untuk ditanami komoditas perdagangan yang saat itu bernilai jual tinggi. Akan selalu ada hubungan antara kehidupan sosial dalam peristiwa sejarah masa lalu dan masa sekarang. Proses menelaah peristiwa masa lalu dapat menjadi pelajaran berharga bagi kehidupan saat ini, agar di masa depan kita dapat menyikapi permasalahan sosial secara lebih bijaksana.
a. Eksploitasi Pembangunan Berlebihan
Jumlah penduduk saat ini tidak sebanyak jumlah penduduk pada masa kolonilaisme atau penjajahan. Banyak tenaga penduduk Indonesia yang dijadikan budak untuk perkebunan milik Belanda. Lahan-lahan perkebunan milik Belanda selanjutnya mulai dibuka pada abad ke 17, seiring dengan momentum tersebut berdirilah VOC atau perserikatan dagang Hindia Belanda di bumi Nusantara, sejak saat itulah babak baru eksploitasi lahan perkebunan di Indonesia dimulai.
Jumlah penduduk yang setiap tahunnya mengalami peningkatan,
tidak diiringi dengan penambahan luas lahan. Jumlah penduduk yang meningkat seiring
dengan peningkatan kebutuhan pokok, seperti sandang, pangan, dan papan. Lahan
permukiman untuk tinggal semakin banyak dicari, perkebunan-perkebunan untuk
komoditas pangan turut ditingkatkan.
Akibatnya terjadi peningkatan angka alih fungsi lahan dari
tahun ke tahun, yang semula hutan menjadi menjadi lahan untuk pertanian,
perkebunan, industri, dan permukiman. Data dari worldometers.info/ menunjukkan jumlah
penduduk yang terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.
Berdasarkan tabel di atas peningkatan jumlah penduduk bumi
setiap tahunnya berada di atas angka 80 juta jiwa. Jika angka tersebut tidak dapat
ditekan maka permukaan bumi ini akan dipenuhi oleh manusia.
Dengan kecepatan pertumbuhan penduduk saat ini,
diperkirakan jumlah penduduk di bumi akan mencapai angka 9,7 milyar jiwa pada
tahun 2050 (un.org). Apa dampaknya? Tentu saja akan terjadi penurunan kualitas lingkungan
akibat tingginya tekanan terhadap lingkungan. Tabel di bawah
menggambarkan laju deforestasi hutan Indonesia dari tahun
2000-2017 terhadap luas lahan Indonesia yakni 190.619.696 ha.
Deforestasi atau perambahan hutan adalah fenomena yang
masih terjadi hingga saat ini. Alih fungsi lahan yang semula peruntukannya merupakan
daerah resapan air, berubah menjadi lahan perkebunan sawit yang meningkatkan
besaran aliran permukaan atau run off. Akibatnya banjir dan kekeringan terjadi
silih berganti di seluruh penjuru negeri. Alih fungsi lahan juga terjadi di
area pertanian.
Lahan pertanian berupa sawah yang cenderung memiliki harga yang
rendah selanjutnya banyak dibeli dan diburu untuk dijadikan lahan perumahan.
Padahal kita masih mengandalkan hasil-hasil pertanian untuk memenuhi kebutuhan
pangan seperti beras, sayur-sayuran, kacang[1]kacangan
dan rempah-rempah. Jika hal tersebut dibiarkan saja maka kedaulatan pangan
negara dapat terancam.
b. Kesenjangan Sosial dan Kemiskinan
Kesenjangan sosial adalah fenomena yang sudah ada sejak era kolonial hingga hari ini. Padahal kesenjangan dan kesadaran nasional merupakan salah satu pemicu munculnya proklamasi di Indonesia. Kesenjangan sosial di Indonesia muncul sebagai akibat dari adanya perbedaan tingkat pendapatan individu dan erat kaitannya dengan kemiskinan.
Perbedaan pendapatan dapat memicu inequality atau
ketimpangan.
Pada awal peradaban, manusia hanya berburu-meramu, bercocok
tanam, dan menggantungkan hidup dari alam. Ketika mulai muncul para penjelajah yang
mengunjungi berbagai penjuru negeri, masyarakat mulai berdagang.
Individu yang gigih bekerja dapat menabung lebih banyak dan
membuka lapangan usaha yang lebih besar. Sedangkan mereka yang tersisih, tidak mampu
mengikuti dan membaca tren perubahan kebutuhan masyarakat, akan tertinggal.
Kemiskinan merupakan kondisi seorang individu yang tidak
mampu untuk memenuhi atas kebutuhan dasar (sandang, pangan, papan). Indikator
kemiskinan berbeda-beda, tetapi kemiskinan merupakan masalah global yang ada di
sekitar kita. Tingkat kemiskinan terdiri dari tingkatan yang bervariasi, bahkan
masih sulit untuk mengkategorikan individu di Indonesia sebagai kelompok
penerima bantuan pemerintah atau tidak.
c. Kesetaraan gender
Kesetaraan gender di Indonesia telah diinisiasi oleh
tokoh-tokoh seperti Ratu Kalinyamat, Keumalahayati, Cut Nyak Dien, Dewi
Sartika, Kartini, dan masih banyak lagi tokoh perjuangan perempuan lainnya
sejak sebelum Indonesia merdeka. Namun hingga saat ini, masih dapat ditemui ketidaksetaraan
gender di Indonesia. Kesetaraan menurut KBBI adalah sederajat, atau berada pada
tingkat yang sama, kedudukan yang sama atau tidak lebih rendah antara satu
dengan yang lain. Setaranya perempuan dan laki-laki dapat tercapai saat
keduanya memperoleh kesempatan untuk parisipasi, akses, manfaat, dan kontrol
yang sama dalam berbagai aspek kehidupan.
d. Kenakalan Remaja
Indonesia didirikan melalui perjuangan dan semangat dari
para pemuda. Tidak sedikit yang gugur dalam perang. Setelah Indonesia merdeka
dan mengalami reformasi, justru para pemudanya sibuk melakukan aksi kenakalan
remaja. Berbicara masalah kenakalan remaja dalam konteks sosial dan budaya
sangatlah luas, berikut jenis-jenis kenakalan remaja:
1) Vandalisme.
Pascaproklamasi kemerdekaan Indonesia, rakyat beramai-ramai
menyebarkan berita kemerdekaan melalui tulisan, bahkan di tembok-tembok dengan
kata “Merdeka”. Akan tetapi, hal tersebut berbeda dengan vandalisme atau aksi
corat-coret yang terjadi saat ini. Vandalisme merupakan aksi merusak dan
menghancurkan barang berharga atau karya seni lain yang bukan miliknya.
Kegiatan ini biasanya dilakukan dengan cara mencorat-coret tembok dengan
kata-kata atau gambar tanpa izin.
Menandai tembok yang bukan miliknya dengan inisial
kelompoknya (dapat berupa nama kelompok, singkatan dari nama sekolah atau
lainnya) juga merupakan aksi vandalisme. Hewan, kucing salah satunya, memiliki
kebiasaan menandai wilayahnya dengan urin, untuk mengusir kucing lain.
Hakikatnya, kita sebagai manusia yang memiliki volume otak
lebih besar diban[1]dingkan
kucing, seharusnya dapat berpikir lebih panjang dan menentukan apa yang harus
dan sebaiknya tidak dilakukan. Bagaimana perasaan kalian jika kalian ada di
posisi sebagai pemilik tembok tersebut?
Siapakah yang menanggung kerugian atas kejadian tersebut?
Apakah tindakan terse[1]but selaras
dengan cita-cita para leluhur bangsa?
2) Tawuran antarpelajar
Dahulu para tokoh seperti Pangeran Nuku dan Malahayati menghabiskan masa muda dengan berjuang melawan penjajah. Semangat perjuangan tersebut sepatutnya dicontoh oleh generasi muda. Utamanya pelajar untuk belajar dan memerangi kebodohan, bukan memerangi sesama pelajar. Tawuran antarpelajar merupakan permasalahan sosial budaya yang telah menimbulkan banyak korban dan keresahan warga sekitar.
Sebagai remaja, generasi penerus bangsa dan penentu peradaban, pelajar harus mampu menjadi contoh bagi mereka yang tidak berkesempatan merasakan aktivitas belajar di sekolah. Rasa dendam dan permusuhan sebaiknya tidak perlu diwariskan dari angkatan atas ke angkatan di bawahnya. Alangkah indahnya jika kita justru memupuk rasa persahabatan antarpelajar, bukan permusuhan. Kompetisi antarsekolah dapat dibuktikan dengan ajang kejuaraan yang telah disediakan oleh pemerintah. Tawuran tidak hanya merugikan warga setempat. Bahkan, jika sampai menghilangkan nyawa orang lain, ancaman hukuman kurungan dapat dijatuhkan.
3) Penyalahgunaan narkotika
Narkotik seperti opium dan ganja sejatinya adalah obat
untuk menenangkan saraf dan menghilangkan rasa sakit. Obat ini biasa digunakan
dalam dunia kedokteran pada pasien dengan gangguan saraf. Selain narkotika dikenal
pula istilah “napza” yang merupakan singkatan dari narkotika, psikotropika, dan
zat adiktif.
Apabila seseorang tanpa gejala di atas menggunakan obat
tersebut di luar resep dokter maka dapat menyebabkan hilang kesadaran,
kerusakan jaringan, dan ketergantungan. Penggunaan tersebut juga dapat dikenai hukuman
karena termasuk perbuatan ilegal. Melawan peredaran narkotika di Indonesia
artinya menyelamatkan generasi yang akan datang. Indonesia telah berhasil
mengusir penjajah dan menghentikan kolonialisme. Namun, perjuangan kita belum
selesai karena perang melawan narkotika adalah tanggung jawab kita semua.
C. Pemberdayaan Masyarakat
Dalam memenuhi kebutuhan, manusia membutuhkan pengorbanan ekonomi berupa uang. Uang merupakan benda yang memiliki satuan hitung dan dapat digunakan sebagai alat pembayaran yang sah untuk melakukan transaksi dan berlaku di suatu wilayah. Untuk mendapatkan uang manusia melakukan pekerjaan dan setiap pekerjaan memberikan hasil uang (pendapatan) yang beragam. Kebutuhan yang tidak terbatas mengakibatkan masalah keuangan dalam masyarakat.
Pendapatan yang didapatkan kadang lebih kecil dibandingkan kebutuhan dan keinginan yang dimiliki sehingga masyarakat memilih cara cepat untuk mendapatkan uang yaitu dengan pinjaman. Namun, tanpa disadari pinjaman yang terus menerus dilakukan tanpa adanya tambahan penghasilan mengakibatkan masalah keuangan bagi seseorang. Seringkali seseorang mengalami kesulitan dalam mengelola keuangannya. Apa yang dimaksud dengan uang, pendapatan, tabungan dan investasi? Bagaimana cara merencanakan, melaksanakan dan melakukan pengelolaan terhadap keuangan agar tujuan hidup tercapai?
Sebelum membahas mengenai pengelolaan keuangan, kita akan belajar
mengenai konsep uang, pendapatan, tabungan, investasi serta literasi keuangan.
1. Uang
Sebelum uang digunakan sebagai alat pembayaran yang sah,
masyarakat menerapkan sistem barter. Barter merupakan pertukaran antar barang untuk
memenuhi kebutuhan. Namun, seringkali pertukaran barang yang dibutuhkan ini tidak
menemui titik temu karena perbedaan keinginan seseorang terhadap barang yang
ditukar dengan barang lain. Selain itu dalam sistem barter sulit ditentukan
nilai untuk standar pertukaran.
Berdasarkan permasalahan tersebut munculah uang sebagai
alat pembayaran yang sah dan dapat diterima secara umum. Di Indonesia berdasarkan
lembaga pembuatnya, uang dibedakan menjadi dua yaitu uang kartal dan uang
giral. Uang kartal yaitu uang logam dan kertas yang diterbitkan oleh
pemerintah. Sedangkan uang giral merupakan deposito atau simpanan di bank yang
dapat diambil melalui cek, giro, atau surat perintah pembayaran lain yang sah.
2. Pendapatan
Manusia membutuhkan uang untuk memenuhi kebutuhannya. Melakukan suatu pekerjaan atau menyediakan faktor produksi merupakan langkah yang dilakukan seseorang untuk mendapatkan pendapatan berupa uang. Pendapatan merupakan hasil (dalam satuan uang) yang diperoleh individu atau perusahaan atas kegiatan yang dilakukan. Pendapatan setiap orang berbeda tergantung jenis pekerjaan yang dilakukan. Pendapatan yang didapat sebaiknya dikelola dengan baik sesuai prioritas kebutuhannya.
Jumlah pendapatan yang diperoleh tidak menentukan cukup tidaknya
pendapatan tersebut untuk memenuhi kebutuhan seseorang. Seseorang dengan
pendapatan besar belum tentu dapat memenuhi semua kebutuhannya karena
pengelolaan yang kurang baik. Sebaliknya, pendapatan yang kecil dapat memenuhi
kebutuhan seseorang selama mampu mengelolanya dengan baik.
Salah satu faktor yang memengaruhi perilaku konsumsi adalah besar kecilnya pendapatan. Seseorang dengan pendapatan yang sedikit akan menggunakan sebagian besar pendapatannya untuk membeli makanan sedangkan semakin besar pendapatan seseorang maka persentase pendapatan yang digunakan untuk kegiatan konsumsi semakin kecil dan mengalihkannya dalam bentuk tabungan. Hubungan antara pendapatan dan perilaku konsumsi ini dikenal sebagai Hukum Engel. Hukum Engel menyatakan bahwa:
“Semakin kecil pendapatan, semakin besar bagian pendapatan itu
ditujukan untuk konsumsi. Begitu pula sebaliknya, semakin besar pendapatan,
semakin besar bagian pendapatan itu ditujukan
untuk tabungan”.
Pendapatan seseorang dapat digunakan untuk melakukan
konsumsi maupun disimpan dalam bentuk
tabungan. Sehingga besarnya pendapatan akan sama dengan besarnya konsumsi
ditambah dengan tabungan.
Keyness menyatakan bahwa :
“Setiap pertambahan pendapatan akan menyebabkan per[1]tambahan
konsumsi dan pertambahan tabungan”, atau dapat ditulis dengan:
∆Y=∆C+∆S
keterangan:
∆Y : pertambahan pendapatan
∆C : pertambahan konsumsi
∆S : pertambahan tabungan
3. Tabungan
Tabungan merupakan simpanan yang berasal dari pendapatan, berupa uang yang belum atau tidak digunakan untuk keperluan sehari-hari atau kepentingan lain. Saat ini masyarakat lebih sering menabung di bank. Tren menabung di rumah mulai berganti karena lebih berisiko terhadap pencurian maupun bencana alam. Menabung di bank dipilih karena lebih aman terlebih lagi sudah banyak bank yang terdaftar pada Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
LPS berfungsi sebagai penjamin keamanan tabungan nasabah hingga 2 milyar. Ada beberapa manfaat seseorang menabung yaitu:
a. Melatih gaya hidup hemat
b. Uang tersedia untuk hal mendesak
c. Meminimalkan hutang
4. Investasi
Apakah tabungan dan investasi adalah hal yang sama? Tabungan dan investasi sering kali dianggap sama oleh masyarakat. Tabungan dan investasi merupakan dua hal yang berbeda.
Jika tabungan bertujuan untuk menyimpan uang yang tidak digunakan sementara investasi bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah yang dimiliki. Seseorang, yang melakukan investasi berharap mendapatkan imbalan berupa laba, deviden ataupun bunga dari hasil investasinya. Ada beberapa instrumen investasi yang dapat dipilih seperti saham, obligasi dan reksadana. Namun, perlu diingat bahwa memilih intrumen investasi juga perlu beberapa pertimbangan karena banyak investasi bodong yang merugikan masyarakat. Ada beberapa tawaran investasi yang perlu dihindari oleh masyarakat yaitu:
a. Imbalan hasil investasi terlalu tinggi dengan waktu yang
singkat
b. Sedikit informasi atau bahkan tidak ada mengenai
perusahaan investasi yang dipilih
c. Investor seringkali diminta mencari orang lain untuk
bergabung
d. Tidak jelas jenis usaha yang dijalankan
e. Biasanya dipromosikan oleh tokoh masyarakat atau artis
untuk memikat investor
Investasi dapat ditempuh dengan modal kecil, investasi
tersebut berupa reksadana dan investasi emas. Reksadana adalah salah satu wadah
yang digunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat dan kemudian diinvestasikan
kembali dalam bentuk portofolio efek oleh Manajer investasi. Dengan
berinvestasi pada reksadana berarti kita menitipkan uang untuk diinvestasikan
kembali dalam bentuk portofolio efek. Investasi dengan reksadana tidak
memerlukan dana yang besar, bahkan mulai dari Rp10.000 kita dapat mulai
berinvestasi. Selain reksadana, investasi dengan dana yang kecil dapat
dilakukan dengan membeli emas. Karena nilai emas cenderung selalu naik,
invetasi emas menjadi salah satu alternatif investasi yang mudah. Investasi
emas dapat dimulai dari 1 gram bahkan sekarang tersedia minigold yang berukuran
0.05 gram, 0,1 gram, 0,25 gram dan 0,5 gram.
Sebagai contoh, Lili membeli emas seberat 1 gram pada
tanggal 1 Juli 2018 dengan harga Rp701.000. Kemudian pada tanggal 11 Oktober
2020 Lili menjual emasnya tersebut sesuai dengan harga pasaran sebesar Rp1.007.000.
Berdasarkan contoh tersebut investasi emas yang dilakukan Lili menghasilkan
keuntungan sebesar Rp306.000.
5. Literasi Keuangan
Setiap hari manusia melakukan keputusan keuangan dalam rangka memenuhi kebutuhannya. Keputusan keuangan merupakan hal yang dilakukan oleh setiap individu baik dalam hal pembelian, penjualan, tabungan, investasi ataupun kegiatan lain yang berhubungan dengan keuangan. Prinsip dasar keuangan tradisional adalah perilaku rasional, yang artinya setiap manusia diasumsikan selalu rasional dalam peng[1]ambilan keputusan dengan tujuan untuk mendapatkan apa yang diinginkan. Pembuatan keputusan salah satunya disebabkan oleh pengetahuan keuangan (literasi keuangan), literasi yang kurang akan mengakibatkan keputusan keuangan yang tidak terarah. Pengetahuan tentang literasi sangat penting pada masa sekarang karena pertumbuhan produk keuangan sangat cepat dan mudah diakses oleh semua orang di dunia.
Hasil survei nasional literasi keuangan nasional yang
dilakukan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tahun 2019, tingkat literasi
keuangan masyarakat Indonesia sebesar 38,03% . Angka tersebut tergolong rendah dan
menunjukkan bahwa kemampuan masyarakat dalam membuat keputusan dan pengelolaan
keuangan masih tergolong rendah. Hal ini akan berdampak pada keputusan keuangan
yang diambil oleh masyarakat.
Masyarakat yang tidak memahami konsep tentang keuangan akan
menghabiskan pendapatannya untuk transaksi dan melakukan pinjaman yang lebih
besar dibandingkan dengan jumlah uang yang disimpan. Mereka juga cenderung
membayar bunga pinjaman yang tinggi. Prinsip dasar ekonomi yang digunakan
sebagai dasar literasi keuangan diantaranya penganggaran, tabungan, investasi,
pinjaman, asuransi, diversifikasi, dan membuat perbandingan.
Literasi keuangan menurut Organisasi untuk kerjasama
ekonomi dan pembangunan atau Organization for Economic Cooperation and Development
(OECD) didefinisikan sebagai gabungan antara kesadaran, pengetahuan, kemampuan,
sikap dan perilaku yang dibutuhkan untuk menyusun keputusan keuangan dalam
rangka mewujudkan individu yang sejahtera secara keuangan. Literasi keuangan
menurut OJK merupakan serangkaian aktivitas atau proses untuk meningkatkan
pengetahuan (knowledge), keterampilan (skill) konsumen maupun masyarakat luas, kemampuan
(competence) agar dapat mengelola keuangan secara lebih baik. Kemampuan
seseorang dalam memahami tentang literasi keuangan menurut OJK dibagi menjadi
empat tingkatan yaitu:
1. Well literate, yaitu ketika seseorang mempunyai
keterampilan untuk memanfaatkan layanan dan produk keuangan karena keyakinan
dan pengetahuan yang dimiliki terhadap layanan dan produk keuangan tersebut.
2. Sufficient literate, yaitu ketika seseorang mempunyai
keyakinan dan pengetahuan terhadap layanan dan produk keuangan.
3. Less literate, yaitu ketika seseorang kurang mempunyai
pengetahuan mengenai lembaga jasa keuangan serta beberapa pengetahuan tentang produk
lembaga serta jasa keuangan.
4. Illiterate, yaitu ketika seseorang tidak mempunyai
keyakinan dan pengetahuan terhadap layanan dan produk keuangan serta tidak mempunyai
keterampilan dalam memanfaatkan layanan dan produk keuangan.
Seseorang dengan literasi keuangan yang baik atau well
literate akan lebih mudah melakukan pengelolaan keuangan yang disesuaikan
dengan kebutuhan. Mereka cenderung paham tentang bagaimana mengelola keuangan
dan mencapai tujuan keuangannya. Adapun manfaat memahami
literasi keuangan bagi masyarakat adalah:
1) Mampu menyeleksi, memanfaatkan produk, layanan keuangan
sesuai kebutuhan, kemampuan, dan melakukan perencanaan keuangan yang baik
2) Terhindar dari investasi yang tidak jelas
6. Pengelolaan Keuangan Keluarga
Masalah keuangan dapat diatasi dengan pengelolaan keuangan.
Pengelolaan keuangan merupakan kegiatan merencanakan, mengorganisasikan serta mengendalikan
keuangan untuk kegiatan konsumsi, tabungan maupun investasi. Pengelolaan
keuangan merupakan suatu hal yang penting karena cukup tidaknya pendapatan
keluarga untuk memenuhi kebutuhan tergantung pada pengelolaan keuangan
keluarga.
Dengan melakukan pengelolaan keuangan, kita dapat
mempelajari cara pengambilan keputusan berdasar skala prioritas, mulai dari
kebutuhan yang kurang penting, penting, dan sangat penting. Pengelolaan memiliki
berbagai tujuan, yakni:
a. Meminimalkan pengeluaran dana yang tidak diinginkan pada
masa mendatang
b. Mengalokasikan dana yang tersedia secara efektif dan
efisien
c. Mencapai target perencanaan keuangan jangka panjang
d. Meningkatkan dan melindungi kekayaan yang dimiliki
e. Mengatur pemasukan dan pengeluaran kas
f. Mengelola utang dan piutang
g. Mencegah pemborosan
Langkah utama dalam mengelola keuangan adalah membuat perencanaan
atau anggaran. Perencanaan adalah proses dalam menetapkan tujuan, strategi
untuk mencapai tujuan serta langkah yang diperlukan agar tujuan tersebut dapat
tercapai. Perencanaan yang baik akan menghasilkan kebebasan keuangan, terhindar
dari kesulitan keuangan akibat hutang dan berhasil mencapai tujuan hidup baik
dalam jangka pendek, menengah dan panjang.
Perencanaan berfungsi untuk menekan resiko hal-hal yang
tidak diinginkan pada masa mendatang. Misalnya ketika terjadi bencana, seseorang
yang memiliki perencanaan baik pasti memiliki dana darurat dan dapat digunakan
ketika terjadi bencana yang datang tiba-tiba. Anggaran disusun oleh rumah
tangga dengan membuat daftar pendapatan dan pengeluaran. Pengeluaran yang
disusun harus lebih kecil dari pendapatan seseorang.
Adapun langkah pengelolaan keuangan adalah :
a. Menyusun Tujuan Keuangan
Tujuan keuangan yang akan dicapai pada waktu tertentu harus
disusun untuk jangka pendek (kurang dari satu tahun), jangka menengah (antarasatu
sampai lima tahun) dan jangka panjang (lebih dari lima tahun). Tujuan keuangan
ini menjadi tolak ukur keberhasilan perencanaan keuangan seseorang. Seseorang yang berhasil meraih
tujuan keuangannya dapat dikatakan sudah mampu mengelola keuangan dengan baik.
b. Menyusun Rencana Pendapatan
Pendapatan dapat berasal dari gaji dan pendapatan lain yang
diperoleh oleh seseorang misalnya bunga tabungan, bunga deposito dan lain sebagainya.
Langkah dalam menyusun daftar pendapatan adalah:
• Mencatat semua pendapatan rutin yang diperoleh setiap
bulan
• Pendapatan yang tidak pasti seperti upah lembur, hadiah,
THR, dan bonus tidak perlu dicatat
c. Menyusun Rencana Pengeluaran
Pengeluaran disusun berdasarkan prioritas pemenuhan
kebutuhan. Pengeluaran rutin per bulan perlu dicatat untuk memastikan prioritas
konsumsi. Pencatatan keuangan juga berfungsi untuk memberikan informasi
mengenai banyaknya uang yang telah dikeluarkan dan sebagai dasar pertimbangan
pengeluaran di bulan selanjutnya. Dalam menyusun daftar pengeluaran, perlu
diperhatikan beberapa hal sebagai berikut:
■
Membedakan kebutuhan dan keinginan
Kebutuhan dan keinginan adalah dua hal yang berlainan. Kebutuhan adalah sesuatu yang harus dipenuhi apabila tidak terpenuhi maka dapat memengaruhi hingga bahkan mengganggu keberlangsungan hidup seseorang. Sedangkan keinginan merupakan kebutuhan yang dipengaruhi oleh faktor lain seperti lingkungan, selera, pendapatan, dan lainnya. Misalnya seseorang membutuhkan makan cukup dipenuhi dengan makan makanan bergizi untuk memenuhi asupan nutrisi. Di sisi lain seseorang yang membutuhkan makan memilih makan di restauran mahal dengan harga dua atau tiga kali lipat dari harga makanan pada umumnya untuk memenuhi keinginan. Sehingga makan tidak lagi untuk memenuhi kebutuhannya melainkan untuk memenuhi keinginan.
Membiasakan diri dalam mengendalikan keinginan akan
memberikan kesejahteraan hidup keluargadan dapat disesuaikan dengan pendapatan yang
diperoleh sehingga tidak akan mengalami kesulitan akibat gaya hidup yang lebih
besar dari pendapatan.
■
Memilih prioritas pengeluaran
Menetapkan prioritas kebutuhan akan membantu seseorang membentuk kedisiplinan dalam mengambil keputusan pengeluaran. Prioritas pengeluaran dimulai dari biaya hidup sehari hari, angsuran utang, dan iuran asuransi. Biaya hidup merupakan semua biaya yang dibayarkan guna menjaga kelangsungan hidupnya. Biaya hidup meliputi biaya makan, membeli pakaian, membayar internet, air dan listrik. Cicilan utang merupakan alokasi pembayaran tagihan yang harus dibayarkan setiap bulan misalnya membayar Kredit Pemilikan Rumah (KPR), cicilan barang elektronik, maupun cicilan kendaraan. Sedangkan premi asuransi tidak dimiliki semua orang dan meliputi asuransi jiwa, asuransi kesehatan, dan asuransi kerugian.
■
Melakukan penghematan pada pos pengeluaran
Penghematan dapat dilakukan dengan membelanjakan uang yang lebih
sedikit untuk meraih tujuan yang sama. Misalnya seseorang akan melakukan perjalanan
dari Yogyakarta menuju Jakarta menggunakan pesawat. Langkah yang dapat ditempuh
adalah dengan cara mencari maskapai penerbangan dengan tarif yang relatif lebih
murah dibandingkandengan maskapai lain tetapi tetap memperhatikan keselamatan
dan keamanan penerbangan.
■
Menabung secara periodik
Untuk menghindari pengeluaran berlebih, langkah pertama
yang perlu dilakukan ketika mendapatkan gaji adalah menabung. Sebaiknya uang
yang akan digunakan untuk konsumsi dan tabungan dipisah dalam rekening yang
berbeda. Langkah ini dilakukan untuk meminimalkan keinginan menggunakan
tabungan untuk kegiatan konsumsi.
■
Merencanakan program untuk masa mendatang
Mempunyai rencana program khusus pada masa depan. Dengan program
pada masa mendatang seseorang dapat memperkirakan jumlah pengeluaran yang
dibutuhkan dan uang yang perlu disisihkan untuk mencapai tujuan di masa depan.
d. Melakukan Review
Review dilakukan untuk mengetahui pencapaian target
keuangan. Reviewkeuangan dapat dilakukan secara periodik atau disesuaikan
dengan target waktu yang ingin dicapai.
Dalam melaksanakan pengelolaan keuangan keluarga, ada
beberapa model yang dapat diterapkan. Adapun model tersebut antara lain:
■
Sistem amplop
Sistem amplop menggunakan amplop untuk membedakan anggaran sesuai
kebutuhan. Amplop digunakan sebagai tempat menyimpan uang sementara yang akan
digunakan sesuai dengan alokasi yang telah dianggarkan. Pendapatan yang
diperoleh dibagi ke dalam amplop sesuai dengan rencana pengeluaran dan ditulis
tujuan pengeluaran di bagian luar.
Jumlah amplop yang digunakan disesuaikan dengan jumlah
pengeluaran yang direncanakan. Sistem amplop ini sangat cocok diterapkan bagi keluarga
dengan pendapatan/gaji rutin setiap bulan, misalnya pegawai tetap
■
Sistem buku kas harian
Sistem buku kas dilakukan dengan membuat pencatatan
sederhana pemasukan dan pengeluaran yang didapatkan selama satu bulan. Semua pendapatan
dan pengeluaran setiap hari dicatat dalam catatan sederhana. Tujuannya adalah
untuk mengontrol jumlah pengeluaran pada masa mendatang dan meminimalkan
pengeluaran yang tidak terlalu penting. Sistem ini cocok digunakan untuk keluarga
yang memiliki pendapatan rutin maupun tidak rutin
■
Sistem kas keluarga
Sistem kas keluarga menitikberatkan pada alokasi anggaran
pengeluaran menjadi beberapa pos, seperti pos pengeluaran tetap, pos
pengeluaran harian dan pos pengeluaran tak terduga. Semua pengeluaran dicatat
dan ditotal sesuai dengan kelompoknya. Sistem ini cocok digunakan untuk
rumah tangga keluarga.
D. Peranan Komunitas dalam Kehidupan Masyarakat
Tidak ada definisi secara pasti terkait komunitas, istilah
komunitas dapat digunakan juga untuk menyebutkan sistem sosial yang saling
terkait, kesamaan wilayah geografis, maupun hubungan personal. Komunitas memiliki
lingkup yang luas mulai dari komunitas hobi seperti bersepeda, komunitas yang saling
bertukar kartu pos atau dikenal luas sebagai komunitas Postcrossing, komunitas
petani, komunitas fotografi hingga komunitas yang bergerak dalam bidang sosial
seperti komunitas kakak asuh yang peduli terhadap isu pendidikan anak.
Komunitas merupakan kesatuan sosial terorganisi dalam suatu kelompok yang
memiliki kepentingan bersama dalam suatu wilayah tertentu.
Konsep komunitas dalam pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
(IPA) akan berbeda dengan konsep komunitas yang sedang kita pelajari. Komunitasdi
sini dapat pula diartikan sebagai sebagian kecil masyarakat. Komunitas secara
umum dapat diartikan sebagai hubungan sosial antarmanusia dalam kelompok guna
mendukung tercapainya tujuan maupun keinginan komunitas tersebut secara
bersama-sama. Adanya komunitas-komunitas dalam masyarakat dengan latar belakang
budaya yang beragam, diharapkan dapat meningkatkan kegiatan pemberdayaan
masyarakat.
Bentuk pemberdayaan masyarakat dapat dibagi menjadi dua, yakni pemberdayaan masyarkat dalam komunitas dan pemberdayaan masyarakat desa. Pemberdayaan masyarakat dalam komunitas dapat berupa memberikan pelatihan ketrampilan dalam membuat Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) berupa puding labu siam untuk batita dalam komunitas Ibu-Ibu Posyandu. Hal tersebut dilakukan dalam rangka meningkatkan kemampuan kreatifitas dalam memanfaatkan bahan makanan yang penuh gizi. Kegiatan pemenuhan gizi seimbang penting dilakukan karena anak adalah generasi penerus masa depan.
Pemberdayaan masyarakat desa dapat dilakukan dengan
memberikan wawasan mengenai kewirausahaan dari halaman rumah. Tujuannya untuk
meningkatkan potensi ekonomi dari pekarangan rumah, kegiatan wirausaha dapat
berupa budidaya tanaman hias seperti bunga anggrek.
Hal tersebut mudah dilakukan karena tidak menyita banyak
waktu, sekaligus memberikan efek rekreasi bagi pembudidaya saat melihat bunga
mulai mengembang. Budidaya tanaman hias dapat dimanfaatkan selain sebagai
penghias halaman rumah, tetapi juga cadangan pendapatan tambahan di kala
menghadapi masa depan yang penuh ketidakpastian seperti selama masa pandemi
COVID-19 misalnya. Bentuk pemberdayaan masyarakat desa lainnya dapat berupa Pos
Obat Desa (POD), Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), Dana Sehat, Pondok Bersalin Desa
(Polindes),
Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu), dan Karang Taruna Husada.
Komunitas dapat terbentuk di antara mereka yang memiliki kesamaan hobi.
Komunitas sering berperan dalam melakukan perubahan atau meningkatkan kesadaran
masyarakat terhadap suatu isu atau fenomena.
Komunitas juga dapat berperan penting dalam kegiatan pembangunan. Tidak hanya pembangunan secara umum, tetapi juga komunitas cenderung memiliki pengaruh dalam pembangunan berkelanjutan. Manusia dalam memanfaatkan alam harus memiliki kesadaran dan kewajiban untuk menjaga lingkungan tetap lestari. Berikut merupakan peran komunitas dalam pembangunan berkelanjutan:
• Memberikan pengaruh agar individu memiliki pemikiran
(mind set) ramah lingkungan dengan menyadari adanya hubungan timbal balik dengan
alam.
• Berlaku aktif melalui berbagai dimensi pembangunan yang
tercermin dalam tujuan-tujuan pembangunan berkelanjutan dalam kehidupan sehari-hari.
• Berperan aktif dalam menjaga alam dan melakukan kegiatan sosial dan ekonomi secara bertanggung jawab.Komunitas dalam pembangunan berkelanjutan bertujuan untuk membangun manusia dan masyarakat yang berkualitas diri sehat, cerdas, bermental baik, dan mencerminkan sifat gotong royong bangsa Indonesia. Contoh peran komunitas dalam pembangunan berkelanjutan yaitu komunitas peduli sampah yang membuat bank sampah agar masyarakat memiliki kebiasaan memilah sampah untuk didaur ulang.
Peran komunitas dalam pembangunan berkelanjutan memiliki tantangan
tersendiri karena kesadar[1]an dan
konsistensi setiap orang terhadap kelestarian lingkungan berbeda.
Perilaku manusia, sebagai individu dan masyarakat, merupakan kunci terwu[1]judnya pembangunan berkelanjutan di lingkungan organisasi pemerintah, perusahaan, dan di lembaga-lembaga nonpemerintah. Meski tantangannya tidak mudah, pembangunan manusia berkualitas tetap harus dilakukan untuk mewujudkan rasa tanggungjawab terhadap bumi sebagai tempat tinggal.