Kumpulan Soal Teori-teori Belajar
pendidikan
Teori belajar adalah konsep-konsep dan kerangka kerja yang digunakan untuk memahami cara-cara seseorang belajar dan memperoleh pengetahuan serta keterampilan baru. Berbagai teori belajar telah dikembangkan oleh para ahli untuk menjelaskan bagaimana proses pembelajaran terjadi dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Pada kesempatan kali ini kami akan membahas macam-macam teori belajar yang umumnya dikenal, antara lain:
Macam-macam Teori Belajar
1. Teori Belajar Behaviorisme
Teori behavioristik adalah sebuah teori yang dicetuskan oleh Gage dan Berliner tentang perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman. Teori ini lalu berkembang menjadi aliran psikologi belajar yang berpengaruh terhadap arah pengembangan teori dan praktik pendidikan dan pembelajaran yang dikenal sebagai aliran behavioristik. Aliran ini menekankan pada terbentuknya perilaku yang tampak sebagai hasil belajar.
Teori behavioristik dengan model hubungan stimulus-responnya, mendudukkan orang yang belajar sebagai individu yang pasif. Respon atau perilaku tertentu dengan menggunakan metode pelatihan atau pembiasaan semata. Munculnya perilaku akan semakin kuat bila diberikan penguatan dan akan menghilang bila dikenai hukuman.
2. Teori Belajar kognitivisme
Teori belajar kognitif mulai berkembang pada abad terakhir sebagai protes terhadap teori perilaku yang yang telah berkembang sebelumnya. Model kognitif ini memiliki perspektif bahwa para peserta didik memproses infromasi dan pelajaran melalui upayanya mengorganisir, menyimpan, dan kemudian menemukan hubungan antara pengetahuan yang baru dengan pengetahuan yang telah ada. Model ini menekankan pada bagaimana informasi diproses.
Peneliti yang mengembangkan teori kognitif ini adalah Ausubel, Bruner, dan Gagne. Dari ketiga peneliti ini, masing-masing memiliki penekanan yang berbeda. Ausubel menekankan pada apsek pengelolaan (organizer) yang memiliki pengaruh utama terhadap belajar.Bruner bekerja pada pengelompokkan atau penyediaan bentuk konsep sebagai suatu jawaban atas bagaimana peserta didik memperoleh informasi dari lingkungan.
3. Teori Belajar Konstruktivisme
Kontruksi berarti bersifat membangun, dalam konteks filsafat pendidikan dapat diartikan Konstruktivisme adalah suatu upaya membangun tata susunan hidup yang berbudaya modern.
Konstruktivisme merupakan landasan berfikir (filosofi) pembelajaran konstektual yaitu bahwa pengetahuan dibangun oleh manusia sedikit demi sedikit, yang hasilnya diperluas melalui konteks yang terbatas dan tidak sekonyong-konyong.
Pengetahuan bukanlah seperangkat fakta-fakta, konsep, atau kaidah yang siap untuk diambil dan diingat. Manusia harus mengkontruksi pengetahuan itu dan memberi makna melalui pengalaman nyata.
Dengan teori konstruktivisme siswa dapat berfikir untuk menyelesaikan masalah, mencari idea dan membuat keputusan. Siswa akan lebih paham karena mereka terlibat langsung dalam mebina pengetahuan baru, mereka akan lebih pahamdan mampu mengapliklasikannya dalam semua situasi. Selian itu siswa terlibat secara langsung dengan aktif, mereka akan ingat lebih lama semua konsep.
4. Teori Belajar Humanistik
Menurut teori humanistik, tujuan belajar adalah untuk memanusiakan manusia. Proses balajar dianggap berhasil jika seorang pelajar telah memahami lingkungannya dan dirinya sendiri. Siswa dalam proses belajarnya harus berusaha agar lambat laun ia mampu mencapai aktualisasi diri dengan sebaik- baiknya. Teori belajar ini berusaha memahami perilaku belajar dari sudut pandang pelakunya bukan dari sudut pandang pengamatnya. Peran guru dalam teori ini adalah sebagai fasilitator bagi para siswa sedangkan guru memberikan motivasi,kesadaran mengenai makna kehidupan siswa. Guru memfasilitasi pengalaman belajar kepada siswa dan mendampingi siswa untuk memperoleh tujuan pembelajaran. Siswa berperan sebagai pelaku utama yang memaknai proses pengalaman belajarnya sendiri.
5. Teori Belajar Gestalt
Menurut pandangan teori gestalt seseorng memperoleh pengetahuan melaui sensasi atau informasi dengan melihat strukturnya secara menyeluruh kemudian menyusunya kembali dalam struktur yang sederhana sehungga lebih mudah dipahami.
Manfaat dari beberapa teori belajar adalah :
a. Membantu guru untuk memahami bagaimana siswa belajar
b. Membimbing guru untuk merancang dan merencanakan proses pembelajaran
c. Memandu guru untuk mengelola kelas
d. Membantu guru untuk mengevaluasi proses, perilaku guru sendiri serta hasil belajar siswa yang telah dicapai
e. Membantu proses belajar lebih efektif, efisien dan produktif
f. Membantu guru dalam memberikan dukungan dan bantuan kepada siswa sehingga dapat mencapai hasil prestasi yang maksimal.
6. Teori Pembelajaran Sosial
Konsep motivasi belajar berkaitan erat dengan prinsip bahwa perilaku yang memperoleh penguatan(reinforcement) di masa lalu lebih memiliki kemungkinan diulang dibandingkan dengan perilaku yang tidak memperoleh penguatan atau perilaku yang terkena hukuman (punishment). Dalam kenyataannya, daripada membahas konsep motivasi belajar, penganut teori perilaku lebih memfokuskan pada seberapa jauh siswatelah belajar untuk mengerjakan pekerjaan sekolah dalam rangka mendapatkan hasil yang diinginkan (Bandura, 1986 dan Wielkeiwicks, 1995).
7. Teori Belajar Sosial
Dalam dasawarsa terakhir, penganut teori konstruktivisme memperluas fokus tradisionalnya pada pembelajaran individual ke dimensi pembelajaran kolaboratif dan sosial. Konstruktivisme sosial bisa dipandang sebagai perpaduan antara aspek-aspek dari karya Piaget dengan karya Bruner dan karya Vygotsky. Istilah Konstruktivisme komunal dikenalkan oleh
Bryn Holmes di tahun 2001. Dalam model ini, "siswa tidak hanya mengikuti pembelajaran seperti halnya air mengalir melalui saringan namun membiarkan mereka membentuk dirinya." Dalam perkembangannya muncullah istilah Teori Belajar Sosial dari para pakar pendidikan.
Pijakan awal teori belajar sosial adalah bahwa manusia belajar melalui pengamatannya terhadap perilaku orang lain. Pakar yang paling banyak melakukan riset teori belajar sosial adalah Albert Bandura dan Bernard Weiner.
Meskipun classical dan operant conditioning dalam hal-hal tertentu masih merupakan tipe penting dari belajar, namun orang belajar tentang sebagian besar apa yang ia ketahui melalui observasi (pengamatan). Belajar melalui pengamatan berbeda dari classical dan operant conditioning karena tidak membutuhkan pengalaman personal langsung dengan stimuli, penguatan kembali, maupun hukuman. Belajar melalui pengamatan secara sederhana melibatkan pengamatan perilaku orang lain, yang disebut model, dan kemudian meniru perilaku model tersebut.
Baik anak-anak maupun orang dewasa belajar banyak hal dari pengamatan dan imitasi (peniruan) ini. Anak muda belajar bahasa, keterampilan sosial, kebiasaan, ketakutan, dan banyak perilaku lain dengan mengamati orang tuanya atau anak yang lebih dewasa. Banyak orang belajar akademik, atletik, dan keterampilan musik dengan mengamati dan kemudian menirukan gueunya. Menurut psikolog Amerika Serikat kelahiran Kanada Albert Bandura, pelopor dalam studi tentang belajar melalui pengamatan, tipe belajar ini memainkan peran yang penting dalam perkembangan kepribadian anak. Bandura menemukan bukti bahwa belajar sifat-sifat seperti keindustrian, keramahan, pengendalian diri, keagresivan, dan ketidak sabaran sebagian dari meniru orang tua, anggota keluarga lain, dan teman-temannya.
SOAL-SOAL TEORI BELAJAR
1. Seorang siswa bersikap acuh tak acuh dalam belajar bahasa Inggris. Suatu ketika guru meminta dia untuk menjadi pemimpin regu dalam sebuah kerja kolaborasi. Pada saat itulah siswa tersebut menunjukkan potensinya sebagai pemimpin. Sejak saat itu siswa tersebut aktif dalam segala kegiatan pembelajaran. Teori belajar yang digunnakan guru tersebut adalah.......
a) Behavioristik
b) Humanistik
c) Kognitif
d) Gestalt
2. Guru berperan sebagai fasilitator dalam kelas untuk member kemudahan belajar bagi para siswanya seperti mengatur dan menyediakan sumber-sumber untuk belajar, memotivasi siswa untuk berpikir kritis, serta berusaha memahami jalan pikiran siswa. Teori belajar semacam ini disebut teori belajar........
a) Behavioristik -> contoh : apa yang disampaikan guru harus dikuasai siswa
Kata kunci lain : stimulus dan respon -> sesuatu yang pasti
b) Kognitif -> peaget -> asimilasi, akomodasi, dan equalibrium
Asimilasi : penggabungan pengetahuan lama dan baru
Akomodasi : memecahkan masalah, penerapan ke konsep baru , menciptkakan langkah baru - ada penyesuaian dengan konsep baru
Equalibrium : gabungan dari asimilasi dan akomodasi, penyeimbang
c) Sosial
d) Humanistik - 4C
3. Seorang guru memberikan perintah kepada siswa untuk melakukan kegiatan praktik merupakan “stimulus” dan siswa dengan menggunakan pemikirannya melakukan kegiatan praktik merupakan “respons” yang hasilnya langsung dapat diamati. Teori belajar ini disebut .....
a) Konstruktivisme
b) Humanistik
c) Behavioristik
d) Sosial
4. Guru melakukan pembelajaran dengan memberikan kebebasan yang luas kepada siswa untuk menentukan apa yang ingin ia pelajari sesuai sumber-sumber belajar yang tersedia atau dapat disediakan. Pernyataan ini merupakan ciri dari teori belajar ….
a) behavioristik
b) konstruktivistik : membangun sendiri pengetahuannya
c) humanistik
d) kognitif
5. Deni adalah seorang siswa berprestasi sehingga mendapat penghargaan/hadiah. Dampaknya Deni lebih rajin dan lebih bersemangat belajar. Gurunya mengutamakan CBSA, materi pelajaran disajikan berbentuk unit-unit kecil agar siswa hanya perlu memberikan suatu respon tertentu saja, respon yang ada diberi umpan balik agar siswa segera tahu hasilnya. PBM yang dilakukan guru tersebut dilandasi teori belajar …
a) Behavioristik
Skinner : reward/penguatan and punishmant
b) Konstruktivistik : piaget, vygotsky,
c) humanisme : memanusiakan manusia,
bloom : taksonomi bloom C1-C6
d) gestalt => masalah adalah stimulus sampai ada pemecahan masalah
6. Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut :
1. Siswa dikondisikan harus menerima informasi kompleks dan menerapkannya ke situasi lain behavior
2. Pembelajaran dikemas bukan menerima pengetahuan konstruktivistik
3. Guru memfasilitasi menjadikan pengetahuan bermakna dan relevan bagi siswa konstruktivistik
4. Guru memberi kesempatan kepada siswa menerapkan strategi belajar yang disarankan konstruktivistik
Pernyataan di atas yang merupakan karakteristik teori belajar konstruksivistik adalah….
a) 1, 2, dan 3
b) 1, 2, dan 4
c) 2, 3, dan 4
d) 2 dan 3
7. Skinner adalah salah satu tokoh psikologi yang beraliran ........
a) Konstruktivisme
b) Humanisme
c) Behaviorisme
d) Kognitivisme
8. Contoh penerapan teori Skinner dalam dunia pendidikan adalah ….
a) Siswa dilatih untuk saling memaafkan=> humanistik
b) Guru menghukum siswa yang nakal
c) Pelaksanaan upacara bendera setiap hari Senin => behavior
d) Memakai seragam pramuka setiap hari Jumat => behavior
9. Implementasi penerapan prinsipprinsip behaviorisme yang banyak diguna kan didalam dunia pendidikan adalah sebagai berikut, kecuali…
a) Proses belajar dapat terjadi dengan baik apabila peserta didik ikut berpartisipasi secara aktif didalamnya.
b) Materi pelajaran dikembangkan didalam unit-unit dan diatur berdasarkan urutan yang logis sehingga peserta didik mudah mempelajarinya.
c) Tiap- tiap respons perlu diberi umpan balik secara langsung
sehingga pesertadidik dapat segera mengetahui apakah respon yang diberikan sudah sesuaidengan yang diharapkan atau belum.
d) Peserta didik akan lebih mampu mengingat dan memahami sesuatu apabila pelajaran tersebut disusun berdasarkan pola dan logika tertentu => humanistik
10. Tingkah laku dalam belajar akan berubah kalau ada stimulus dan respon. Stimulus dapat berupa prilaku yang diberikan pada siswa, sedangkan respons berupa perubahan tingkah laku yang terjadi pada siswa. – Teori belajar yang tepat untuk penjelasan diatas disebut....
a) Humanistik
b) Behavioristik
c) Gestat
d) Skinner