Contoh Laporan Guru Piket untuk Bukti di Kinerja PMM
Informasi
Semenjak diberlakukannya Kinerja terintegrasi dengan
Platform Merdeka Mengajar. Maka guru ramai-ramai mengikuti berbagai kegiatan
seperti webinar, seminar, diklat dan lain sebagainya untuk mendapatkan
sertifikat yang bisa diunggah ke Platform Merdeka Mengajar.
Salah satu yang bisa dijadikan bukti untuk diunggah ke
Kinerja PMM adalah sebagai guru piket. Sebagai bagian dari pengembangan dan
evaluasi kinerja, laporan guru piket menjadi instrumen penting untuk memantau
kehadiran dan kinerja guru selama waktu tertentu.
Tugas guru piket sendiri tidak hanya mengisi kehadiran siswa
pada hari bertugasnya tetapi juga ada beberapa hal yang menjadi tugas guru
piket diantaranya adalah sebagai berikut :
- Menjemput siswa di pagi hari di depan gerbang sekolah dan memastikan semua siswa meninggalkan sekolah di saat jam pulang sekolah
- Penjagaan Pintu dan Pintu Gerbang: Guru piket bertanggung jawab untuk berada di pintu masuk dan pintu gerbang utama sekolah pada jam pulang. Tugas ini mencakup memastikan bahwa siswa yang meninggalkan sekolah melalui pintu-pintu yang telah ditentukan untuk keamanan dan keteraturan.
- Menjaga Keteraturan Antrian: Guru piket harus membantu dalam membentuk dan menjaga keteraturan antrian siswa di pintu keluar. Hal ini bertujuan untuk mencegah kekacauan dan memastikan bahwa setiap siswa dapat meninggalkan sekolah dengan aman.
- Verifikasi Kehadiran: Guru piket perlu memastikan bahwa semua siswa yang masuk dan meninggalkan sekolah adalah siswa yang seharusnya, dengan melakukan verifikasi melalui seragam atau kartu identifikasi siswa. Hal ini dapat membantu mengidentifikasi setiap siswa yang tidak seharusnya berada di dalam area sekolah.
- Penanganan Keterlambatan atau Kehilangan Siswa: Guru piket perlu melakukan pemantauan aktif terhadap siswa yang mungkin terlambat atau tidak ditemukan saat jam pulang. Jika ada siswa yang terlambat atau hilang, guru piket harus segera mengambil tindakan dengan berkoordinasi dengan pihak terkait.
- Komunikasi dengan Guru dan Staff Lainnya: Komunikasi antara guru piket, guru lain, dan staf sekolah sangat penting. Informasi tentang siswa yang perlu mendapatkan perhatian khusus, seperti siswa yang memiliki izin khusus atau perlu ditemani, perlu disampaikan dengan jelas kepada semua pihak terkait.
2. Meningkatkan pelaksanaan keamanan, kebersihan, ketertiban, keindahan, kekeluargaan, kerindangan, kesehatan, keteladanan, dan keterbukaan (9K)
Keamanan:
Memastikan bahwa seluruh pintu dan gerbang sekolah terkunci dengan
baik setelah jam belajar.
Melakukan patroli rutin di area sekolah untuk mengawasi
keamanan dan mencegah kejadian yang tidak diinginkan.
Kebersihan:
Memantau dan menjaga kebersihan lingkungan sekolah, termasuk
koridor, kelas, dan area terbuka.
Mendorong siswa untuk menjaga kebersihan diri dan lingkungan
sekitar.
Ketertiban:
Menjaga keteraturan selama jam pelajaran dan jam istirahat
di area tertentu seperti kantin, toilet, dan lapangan.
Merespons secara tegas terhadap pelanggaran ketertiban
dengan memberikan sanksi yang sesuai.
Keindahan:
Membantu dalam menjaga keindahan ruang kelas dan area umum dengan
melibatkan siswa dalam proyek-proyek seni atau penghijauan.
Menjaga taman dan area hijau sekolah agar tetap terawat dan
indah.
Kekeluargaan:
Membangun hubungan yang baik dengan siswa, guru, dan staf
sekolah.
Menjadi sosok yang dapat diakses dan dapat diandalkan bagi
siswa yang membutuhkan dukungan atau pembicaraan.
Kerindangan:
Memberikan dukungan emosional kepada siswa yang memerlukan bantuan.
Mengorganisir kegiatan-kegiatan yang memupuk rasa saling
peduli dan empati di antara siswa.
Kesehatan:
Memastikan fasilitas kesehatan di sekolah, seperti toilet
dan tempat cuci tangan, selalu dalam kondisi baik.
Mengawasi dan memberikan perhatian khusus terhadap siswa
yang membutuhkan perawatan kesehatan.
Keteladanan:
Menunjukkan perilaku dan etika yang baik sebagai contoh bagi
siswa.
Mengingatkan siswa untuk mengikuti norma-norma etika dan
perilaku yang diharapkan.
Keterbukaan:
Membuka saluran komunikasi dengan siswa, guru, dan orang
tua.
Mendorong siswa untuk menyampaikan ide, saran, atau keluhan
melalui forum yang telah disediakan.
3. Menerima dan mendata tamu sekolah
Penerimaan Tamu:
Memberikan sambutan hangat kepada setiap tamu yang datang ke
sekolah.
Memastikan bahwa tamu diberi informasi yang jelas mengenai
prosedur dan aturan di sekolah.
Pemeriksaan Identitas:
Meminta dan memeriksa identitas setiap tamu, serta mencatat informasi
tersebut untuk keperluan keamanan dan dokumentasi.
Memastikan bahwa tamu memiliki alasan yang sah untuk
mengunjungi sekolah.
Memberikan Bantuan:
Memberikan bantuan kepada tamu dalam menemukan tujuan atau orang
yang ingin mereka temui di sekolah.
Memberikan informasi tentang fasilitas dan layanan yang
tersedia di sekolah.
Mendata Kunjungan:
Mencatat data kunjungan tamu, termasuk nama, tujuan
kunjungan, waktu kedatangan, dan waktu keberangkatan.
Menggunakan sistem pencatatan atau buku tamu yang telah disediakan
untuk keperluan monitoring.
Pemberitahuan Kepada Pihak Terkait:
Memberi tahu pihak terkait, seperti kepala sekolah atau staf
administrasi, mengenai kedatangan tamu dan tujuan kunjungan mereka.
Berkoordinasi dengan staf lain jika diperlukan untuk
memberikan layanan lebih lanjut kepada tamu.
Keamanan dan Pengawasan:
Memantau aktivitas tamu di sekitar area sekolah.
Melakukan langkah-langkah keamanan seperti memberikan
identifikasi tamu yang mudah dikenali, dan memastikan bahwa tamu mengikuti prosedur
keamanan yang telah ditetapkan.
Pelaporan Kepada Otoritas:
Melaporkan setiap aktivitas atau perilaku yang mencurigakan
kepada pihak keamanan atau otoritas sekolah.
Bersiap untuk memberikan keterangan atau informasi lebih
lanjut jika diperlukan.
Kepedulian dan Keramahan:
Menunjukkan sikap peduli dan keramahan kepada tamu,
memberikan kesan positif terhadap pengalaman kunjungan mereka di sekolah.
Menanggapi pertanyaan atau kebutuhan tamu dengan sigap dan profesional.
4. Mengoordinasikan guru pengganti bagi kelas yang Gurunya berhalangan hadir
Memastikan Ketersediaan Daftar Kontak Guru Pengganti:
Menyusun dan memastikan ketersediaan daftar kontak lengkap
guruguru pengganti yang dapat dihubungi jika diperlukan.
Memeriksa Pemberitahuan Ketidakhadiran Guru:
Memeriksa pemberitahuan ketidakhadiran guru utama, baik
melalui
pesan, telepon, atau catatan yang ditinggalkan di sekolah.
Menyelidiki alasan ketidakhadiran guru dan memahami lamanya
waktu ketidakhadiran.
Menghubungi Guru Pengganti:
Menghubungi guru pengganti yang sesuai dari daftar kontak
yang telah disiapkan.
Menjelaskan alasan ketidakhadiran guru utama dan meminta ketersediaan
guru pengganti.
Menyesuaikan Jadwal Penggantian:
Menyesuaikan jadwal penggantian sesuai dengan mata pelajaran
dan kelas yang ditinggalkan oleh guru utama.
Memastikan bahwa guru pengganti mampu mengajar mata
pelajaran yang bersangkutan.
Memberitahu Pihak Terkait:
Memberitahu kepala sekolah atau staf administrasi mengenai penggantian
guru dan memberikan informasi yang diperlukan.
Mengkoordinasikan dengan guru pengganti untuk memastikan
bahwa segala kebutuhan administratif terpenuhi.
Menginformasikan Siswa:
Memberikan pengumuman kepada siswa mengenai perubahan guru dan
memberikan petunjuk atau informasi yang diperlukan.
Memastikan bahwa siswa tahu tempat dan jam pelajaran yang
telah diubah.
Pantau Proses Penggantian:
Memantau pelaksanaan penggantian guru, termasuk memastikan
bahwa guru pengganti telah tiba tepat waktu dan dapat memberikan pengajaran dengan efektif.
Menyelenggarakan Koordinasi Lanjutan:
Jika diperlukan, menyelenggarakan koordinasi tambahan dengan
guruguru pengganti untuk memastikan semua proses pembelajaran berjalan dengan
baik selama absennya guru utama.
Pelaporan dan Evaluasi:
Merekam informasi tentang penggantian guru, termasuk
informasi tentang guru pengganti yang dihubungi, waktu pelajaran yang diganti, dan
evaluasi pelaksanaan penggantian.
Melaporkan ke kepala sekolah atau pimpinan lainnya mengenai
proses penggantian guru.
Mencatat dan melaporkan kasus-kasus yang bersifat khusus
kepada Kepala Sekolah
Pemantauan Aktivitas Siswa:
Melakukan pemantauan aktif terhadap aktivitas siswa di area
sekolah
selama jam pelajaran dan di luar jam pelajaran.
Mengamati perubahan perilaku atau situasi yang dapat
dianggap sebagai kasus khusus.
Pencatatan Kejadian:
Mencatat dengan cermat setiap kejadian atau perilaku yang
dianggap khusus atau memerlukan perhatian lebih.
Menyertakan informasi seperti waktu, tempat, orang-orang
yang terlibat, dan saksi-saksi yang mungkin ada.
Interaksi dengan Siswa:
Berinteraksi secara proaktif dengan siswa untuk mendapatkan
informasi lebih lanjut atau klarifikasi terkait suatu kasus.
Menjalin hubungan yang baik dengan siswa sehingga mereka
merasa nyaman berbicara tentang masalah yang mungkin mereka alami.
Berkomunikasi dengan Guru dan Staf:
Berkomunikasi dengan guru dan staf sekolah untuk mendapatkan
informasi tambahan atau pandangan mereka terkait kasus khusus.
Mengumpulkan berbagai sudut pandang untuk memahami konteks kasus
dengan lebih baik.
Menyusun Laporan Rinci:
Menyusun laporan rinci mengenai setiap kasus khusus yang
terjadi, termasuk deskripsi peristiwa, langkah-langkah yang telah diambil, dan rekomendasi
untuk tindakan lebih lanjut.
Menyajikan fakta secara obyektif dan tidak memihak.
Bertindak sebagai Penengah:
Jika mungkin, bertindak sebagai penengah dalam kasus-kasus
konflik antar siswa atau situasi yang memerlukan penyelesaian.
Menerapkan pendekatan yang adil dan memastikan bahwa
keadilan ditegakkan.
Melaporkan Kepada Kepala Sekolah:
Melaporkan secara teratur kepada Kepala Sekolah mengenai
kasuskasus khusus yang telah dicatat.
Menyampaikan laporan secara tertulis dan memberikan update
jika ada perkembangan baru.
Menyarankan Tindakan Lanjutan:
Memberikan saran kepada Kepala Sekolah terkait tindakan
lanjutan
yang dapat diambil untuk menangani kasus-kasus khusus
tersebut.
Memastikan bahwa solusi yang diusulkan sesuai dengan
kebijakan sekolah dan aturan yang berlaku.
Kerjasama dengan Pihak Terkait:
Berkoordinasi dengan pihak terkait seperti orang tua, konselor, atau pihak eksternal jika diperlukan untuk menangani kasus-kasus yang kompleks.
Menjaga kerahasiaan dan privasi dalam penanganan informasi
sensitif.
Bagi Anda yang membutuhkan contoh laporan guru piket silakan
unduh di sini