Membuka Cakrawala Ilmu Pengetahuan Melalui AASIC
InformasiBenua Asia tidak hanya dikenal sebagai benua dengan penduduk paling banyak di dunia. Tetapi Benua Asia mememiliki kekayaan budaya yang luar biasa, dan juga memainkan peran sentral dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Bahkan sejak dulu, negara Asia menjadi tempat menimba ilmu pengetahuan dan penyebaran agama-agama besar dari berbagai belahan dunia. Maka tidak heran benua Asia menjadi tujuan negara-negara lain untuk menguasai benua Asia.
Dalam rangka membuka cakrawala ilmu pengetahuan di tingkat internasional, Asian Academic Society International Conference (AASIC) hadir sebagai wadah unik untuk berbagi pengetahuan, pengalaman, dan penelitian terbaru. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi makna dan potensi konferensi ini dalam mendukung pertumbuhan intelektual di seluruh Asia dan dunia.
Asian Academic Society International Conference (AASIC) adalah platform konferensi internasional yang bertujuan untuk mempertemukan para ilmuwan, peneliti, dan akademisi dari berbagai disiplin ilmu. Dengan fokus pada kolaborasi lintas batas dan pertukaran ide, AASIC menjadi tempat penting bagi mereka yang berkontribusi pada perkembangan ilmu pengetahuan di tingkat global.
Tujuan AASIC sendiri adalah :
Pertama, tempat pertukaran ide dan pengetahuan, karena AASIC menyediakan panggung bagi para akademisi untuk berbagi hasil penelitian terkini, inovasi, dan pemahaman mereka dalam berbagai bidang ilmu.
Kedua, untuk mendorong kolaborasi lintas batas. Dengan peserta dari berbagai negara dan latar belakang akademis, AASIC mendorong kolaborasi internasional yang dapat memperkaya pandangan dan pendekatan terhadap tantangan global.
Ketiga, pengembangan riset multidisiplin. Konferensi ini mencakup beragam disiplin ilmu, membuka peluang untuk pengembangan riset multidisiplin yang dapat memberikan solusi holistik terhadap masalah kompleks.
Fitur Utama AASIC:
Presentasi Paper dan Posterpresentation:
Peserta dapat mempresentasikan hasil penelitian mereka melalui sesi presentasi paper dan poster, memberikan kesempatan untuk mendapatkan umpan balik dan dukungan dari sesama akademisi.
Sesi Diskusi Panel:
AASIC menyelenggarakan sesi diskusi panel dengan topik-topik terkini, mengundang para ahli untuk berbagi pandangan mereka dan merangsang diskusi yang mendalam.
Workshop dan Pelatihan:
Konferensi ini juga menawarkan workshop dan pelatihan untuk meningkatkan keterampilan metodologi penelitian dan pengembangan karir akademis.
Manfaat Mengikuti AASIC:
Pertumbuhan Akademis:
AASIC memberikan kesempatan bagi peserta untuk memperluas jaringan profesional, mendapatkan wawasan baru, dan meningkatkan pemahaman mereka terhadap perkembangan ilmu pengetahuan.
Peluang Kolaborasi Internasional:
Dengan peserta dari berbagai negara, AASIC membuka pintu bagi kolaborasi internasional yang dapat memperkuat pemahaman global terhadap isu-isu penting.
Publikasi dan Pengakuan:
Paper yang dipresentasikan dapat dipublikasikan dalam jurnal-jurnal terkemuka, memberikan pengakuan dan dampak yang lebih luas bagi penelitian peserta.
Kesimpulan:
Asian Academic Society International Conference (AASIC) muncul sebagai kekuatan pendorong pertumbuhan ilmu pengetahuan di tingkat internasional. Dengan fokus pada pertukaran ide, kolaborasi lintas batas, dan pengembangan riset multidisiplin, AASIC memberikan kontribusi positif terhadap perkembangan akademis dan ilmiah di seluruh dunia.AASIC (Asian Academic Society International Conference) merupakan acara tahunan yang diselenggarakan oleh PERMITHA (Perhimpunan Pelajar Indonesia di Thailand) dan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk Kerajaan Thailand, Atase Pendidikan dan Kebudayaan.
AASIC berkolaborasi dengan universitas-universitas terkemuka di Thailand setiap tahunnya, antara lain Prince of Songkla University, Kasetsart University, Chulalongkorn University, Mahidol University, Khon Kaen University, dan Mae Fah Luang University.
Semua makalah yang diterima dan dipresentasikan dalam AASIC akan dipublikasikan dalam sistem prosiding online akses terbuka, yang diindeks oleh Google Scholar dan WorldCat.