Inkubasi UMi, Wadah untuk Meningkatkan Kapasitas Manusia dan Kualitas Usaha Ultra Mikro
InformasiInkubasi UMi |
Pandemi Covid-19 sudah lebih dari 1,5 tahun dampaknya sangat terasa oleh hampir seluruh warga Indonesia tidak hanya di perkotaan tetapi juga hingga ke pedesaan. Dari pengusaha, pekerja, pelajar, mahasiswa hingga pelaku usaha ultra mikro yang ada di pedesaan.
Banyak perusahan dari berbagai sektor yang gulung tikar, dan jutaan karyawan di PHK (Putus Hubungan Kerja) atau melaksanakan pengaturan jadwal kerja baik menggunakan WFH (Work from Home), seminggu masuk seminggu libur atau bekerja saat dibutuhkan saja.
Tetapi tidak semua mengalami dampak buruk akibat Covid-19 tetapi ada juga yang tumbuh karena pandemi. Perusahaan-perusahaan, atau pelaku usaha yang bisa memanfaatkan teknologi justru mendapatkan banyak keuntungan karena bisa memanfaatkan peluang saat orang tidak boleh melakukan aktivitas di luar rumah kecuali ada hal yang mendesak.
Pelaku usaha yang bisa bertahan dan bahkan berkembang tersebut memanfaatkan akses internet dengan menjual produknya secara online dan memanfaatkan marketplace atau lokapasar, atau memanfaatkan media sosial.
Masih banyak pelaku usaha ultra mikro yang biasanya tinggal di pedesaan atau di perkotaan yang belum bisa memanfaatkan hal tersebut. Tetapi pemerintah tidak tinggal diam akan hal tersebut. Melalui Pusat Investasi Pemerintah yakni unit organisasi non eselon di bidang bidang pembiayaan usaha mikro, kecil, dan menengah yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Keuangan melalui Direktur Jenderal Perbendaharaan.
Salah satu program yang akan dilakukan dalam waktu dekat adalah program Inkubasi UMi yang dilakukan di dua provinsi yaitu di Jawa Barat dan Jawa Timur. Program ini adalah bagian dari kampanye “Bersama Sahabat – UMi Bangkit” yang bertujuan memperkuat Ekosistem UMi dan membantu debitur UMi agar bisa tetap bertahan di masa pandemi ini.
Program Inkubasi UMi bekerjasama dengan dua lembaga inkubator yaitu Pusat Inkubator Bisnis Oorange Universitas Padjajaran - Jawa Barat, dan Badan Inovasi dan Inkubator Wirausaha Universitas Brawijaya (BIIW-UB) - Jawa Timur.
Program ini akan dilaksanakan selama 3-4 bulan dan akan diikuti oleh 55 debitur. Mereka akan mendapatkan pelatihan dan pendampingan seputar peningkatan pengetahuan usaha, perbaikan kualitas produk, legalitas usaha dan legalitas produk, pemasaran digital, manajemen keuangan, dan lain-lain.
“Pusat Investasi Pemerintah menggelar program Inkubasi UMi untuk membantu para pelaku usaha ultra mikro agar dapat terus berkembang, memiliki daya saing, dan daya tahan di tengah pandemi. Program ini adalah bagian dari kampanye kami untuk mengembangkan debitur-debitur di area klaster yang akan menjadi acuan sebagai percontohan Kampung UMi ke depan. Salah satu kegiatan pendampingan yang dilakukan termasuk tentang pentingnya faktor legalitas bagi usaha ultra mikro, izin Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT) dan sertifikat Halal MUI yang menjamin standar keamanan dan kesehatan produk dari para debitur,” ujar Direktur Utama Pusat Investasi Pemerintah (PIP), Ririn Kadariyah, SH, MSi.
Debitur di dua provinsi tersebut memiliki potensi yang sangat baik untuk terus tumbuh dan berkembang. Untuk itu mereka memerlukan pendampingan usaha yang tepat dan ini menjadi alasan dipilihnya Pusat Inkubator Bisnis Oorange (PIB Oorange) Universitas Padjajaran - Jawa Barat, dan Badan Inovasi dan Inkubator Wirausaha Universitas Brawijaya (BIIW-UB) - Jawa Timur sebagai pendamping debitur.
“Kami melihat perkembangan usaha ultra mikro di Indonesia masih terhambat oleh lima faktor seperti permodalan, Sumber Daya Manusia (SDM), kualitas produk, legalitas, dan pemasaran. Melalui program ini kami berusaha membantu para debitur usaha ultra mikro menjawab kelima tantangan tadi. Kami berharap pengetahuan yang mereka dapatkan pada Inkubasi UMi ini bisa membantu meningkatkan usaha mereka,” ujar Dr. Rivani, S.IP., MM., DBA selaku Direktur Pusat Inkubator Bisnis Oorange Universitas Padjajaran.
Program Inkubasi UMi di Jawa Barat melibatkan 35 debitur dengan rincian 25 debitur di Majalengka dan 10 debitur di Bandung Barat yang dinilai memiliki potensi untuk berkembang. Selama masa pendampingan mereka akan mendapatkan pelatihan seputar manajemen keuangan, peningkatan kualitas produk, legalitas usaha dan legalitas produk, pemasaran digital, pengelolaan e-commerce, dan lain-lain. Debitur peserta Inkubasi UMi dibagi ke dalam 4 klaster yaitu kuliner atau pangan, agribisnis, retail, dan fashion atau kriya. Setiap lima debitur akan didampingi oleh satu orang mentor dan dimonitor setiap minggu. “Kami berharap setelah mengikuti Inkubasi UMi ini, para debitur bisa lebih tumbuh kuat, mandiri, berkembang, dan memiliki daya saing tinggi,” ujar Dr. Rivani, S.IP., MM., DBA.
Sementara program Inkubasi UMi di Jawa Timur diikuti oleh 20 debitur yang seluruhnya berasal dari kota Malang. Program pelatihan dan pendampingan di Malang difokuskan pada dua aspek yaitu keuangan dan pemasaran. “Kami melihat kedua aspek ini sangat penting untuk mendukung perkembangan usaha debitur. Pencatatan keuangan yang rapi akan membantu mereka mengelola pemasukan dan pengeluaran dengan lebih baik. Dengan begitu, mereka bisa meningkatkan volume penjualan karena sudah memiliki perhitungan yang baik terkait pemasukan dan pengeluaran untuk modal,” ujar Dr. Ir. Setyono Yudo Tyasmoro, MS selaku Direktur BIIW-UB.
Bu Nonoy Nurhasanah dan Suami |
“Para pelaku usaha ultra mikro bisa mendapatkan pinjaman UMi
dengan syarat yang cukup mudah antara lain dengan Nomor Induk Kependudukan
(NIK), dan sudah atau akan melakukan usaha dengan level usaha yang masih di
bawah yaitu ultra mikro,” ujar Ririn. Selama masa pandemi, PIP memberikan
bantuan subsidi bunga dan bantuan
pemerintah untuk pelaku usaha mikro.
Ririn berharap program-program yang dijalankan Pusat
Investasi Pemerintah bisa membantu para debitur UMi untuk bangkit kembali dan
mempertahankan kesejahteraan keluarga. “Kami akan terus memperbaiki program-program pengembangan agar bisa terus
membantu pelaku usaha ultra mikro di seluruh
Indonesia. Seluruh program yang kami lakukan pada akhirnya bertujuan
untuk meningkatkan kapasitas para pelaku usaha ultra mikro dan meningkatkan
kualitas seluruh aspek usaha mereka,” pungkas Ririn.
Semoga ke depannya program
UMi tidak hanya di dua daerah tersebut yakni Majalengka, dan Malang
tetapi juga tersebar ke pelosok Indonesia. Sehingga manfaatnya dapat dirasakan
oleh semua pelaku usaha ultra mikro.
Kang maaf saya dari tadi ngescroll kok nggak nemu-nemu. UMi itu singkatan dari usaha mikro atau ultra mikro kah? Asyik juga ya kalau ada program seperti ini. Ngebantu pengembangan usaha dan nggak hanya terbatas urusan pendanaan saja.
ReplyDeleteiya singkatan UMi tuh Usaha Mikro
DeleteSangat memudahkan dengan adanya program UMi ini, pinjaman bisa dimanfaatkan oleh pelaku usaha untuk mengembangkan bisnis terutama permodalan demi menyediakan alat-alat yang dibutuhkan. Dengan begitu mereka yang terdampak pandemi bisa bangkit dengan merintis usaha atau meningkatkan kapasitas usaha mereka.
ReplyDeletebener banget mas Rudi... saat ini dengan bantuan program ini Usaha Mikro bisa berkembang mudah2an merambah ke berbagai wilayah di Indonesia
DeleteSemoga setelah Majalengka dan Malang, program UMi ini bisa dilaksanakan di kota lainnya yang ada di Indonesia. Program dukungan UMKM seperti UMi ini memang sangat dibutuhkan di era pandemi seperti sekarang.
ReplyDeleteSemoga tidak hanya 2 lokasi tersebut tetapi tersebar ke seluruh Indonesia
DeleteBagus banget program UMI ini karena saat pandemi banyak para pelaku UMKM yang terdampak mulai dari omzet menurun bahkan sampai harus gulung tikar. Semoga makin banyak yang terbantu, aamiin.
ReplyDeleteiya mas.. banyak orang yang terkena dampak sejak pandemi semoga dengan program UMi ini bisa bangkit kembali
DeleteUMi, terobosan keren melalui Pusat Investasi Pemerintah ya ?
ReplyDeletekarena mereka paling terdampak pandemi
sedih banget lihat PKL yang berjatuhan
semoga dengan program ini usaha mikro di tanah air bisa bangkit kembali
DeleteSalut sekali dengan program Inkubasi UMi.
ReplyDeleteAku mendengar juga saat awal pandemi bahwa ada bantuan yang diberikan agar para pelaku UMKM bisa terus bertahan di masa sulit ini.
Semoga stay strong yaa..
bener banget dengan adanya program ini semoga bisa membangkitkan perekonomian di tanah air
DeleteNgarep banget acara positip seperti ini ada juga di Aceh,karena rasanya Aceh hampir selalu ketinggalan dalam segala hal...dibanding pulau jawa
ReplyDeletesemoga di tempat lain juga ada program UMi ini tidak hanya di pulau Jawa saja
Delete