Kearifan Lokal Jawa Barat dan Implikasi Pedagogis
pendidikanKi Hajar Dewantara pernah berkata “Pendidikan dan pengajaran di dalam Republik Indonesia harus berdasarkan kebudayaan dan kemasyarakatan bangsa Indonesia, menuju ke arah kebahagiaan batin serta keselamatan hidup lahir.”
Tujuan Pendidikan Nasional adalah mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat.
Sedangkan
Sistem pendidikan Nasional penyelenggaraan pendidikan berdasarkan kekhasan agama, sosial, budaya, aspirasi, dan potensi masyarakat sebagai perwujudan pendidikan dari, oleh dan untuk masyarakat.
Apa sih kearifan lokal itu?
Arti arif adalah bijaksana, cerdik, pandai, berilmu
Apa itu lokal? artinya setempat
Kearifan Lokal adalah pengetahuan atau kebijaksanaan setempat
Keragaman istilah kearifan lokal ada local wisdom, local genius, local knowledge, dan keunggulan lokal.
Arti kearifan lokal :
- Identitas/ciri khas budaya
- Falsafah/Pandangan Hidup
- Hasil pemikiran/karya manusia
- Kebenaran yang mentradisi
Ciri Kearifan Lokal
- Bertahan terhadap budaya asing
- Mengakomodir unsur budaya asing
- Mengendalikan tindak
- Memberikan arah
- Memberikan arah perkembangan budaya
Pentingnya Kearifan Lokasl
- Penguatan Identitas Budaya
- Penanaman nilai dan karakter
- Pewaris budaya
Kearifan lokal Jawa Barat
- Ide/gagasan
- Aktivitas sosial
- Artifak
1. Sistem religi
Buana Nyungcung : simbol ketuhanan, kesucian, dan kesempurnaan lahir dan batin
Buana Pancatengah : simbol kehidupan manusia dan makhluk lain
Buana Larang : simbol dunia gaib
"ulah agul ku payung butut, sagala nu dipiboga kadar titipan tinu maha kawasa"
"Di dunya mah darma wawayangan bae, anging Allah nu ngusik malikeun"
"Harta banda ukur titipan, kade poho syukuran kanu maha kawasa"
2. Sistem Sosial
Peran ibu-bapak
"Indung nu ngandung; bapa nu nyayuga"
Sikap pada orang tua
"Indung jeung bapa kudu didama-dama"
"Ludu munjung ka indung, muja ka bapa"
"Tong nglalaworakeun kanu jadi kolot, sabab indung tunggul rahayu bapa tangkal darajat"
"kudu silih asih silih asah jeung silih asuh"
"Kudu nyanghulu ka hukum, nunjang ka nagara, mupakat ka balarea"
"Jadi pamingpin sing adil, tong cueut kanu hideung ponteng kanu koneng"
3. Sistem pengetahuan: Perjodohan
- Ha=10 Na=2 Ca=3 Ra=8 Ka=8
- Da=4 Ta=4 Sa=12 Wa=6 La=6
- Pa=8 Dha=6 Ja=3 Ya=10 Nya=6
- Ma-4 Ga=6 Bha=2 Tha=6 Nga=6
a, i, u, e, o=1
1=SRI memiliki arti kalau pasangan tersebut akan selamat dan punya banyak rezeki
2=LUNGGUH artinya pasangan mempunyai pangkat atau kedudukan yang tinggi, sehingga martabat keduanya dinaikkan
3=GEDHONG artinya kehidupan dan pasangan akan dilimpahi kekayaan
4=LARA artinya kehidupan pasangan akan sering mendapat kesulitan
5=PATI artinya pasangan akan sering mendapatkan bencana bahkan mengalami kematian
Contoh
Nama calon suami : Eri
Nama calon istri : Meli
Perhitungan
E + ri ==> 1+4=5
Me+li+na ==> 16+10+2=28
Jumlah = 33/5=6 sisa 1 = SRI
1=SRI memiliki arti kalau pasangan tersebut akan selamat dan punya banyak rezeki
4. Bahasa
Unduk unduk bahasa Sunda
Gaya bahasa-Purwakanti
Eling-eliih dulur kabeh,
ibadah ulah campoleh,
beurang peuting ulah weleh,
bisina kudu paeh
5. Kesenian
Wayang golek, angklung, calung dan tari
6. Mata pencaharian
Petani, pelaut, dan lain-lain
7. Sistem Peralatan
Alat produksi tradisional seperti alat pertanian, alat memasak, perabot rumah tangga, alat menangkap ikan, alat menyadap dan lain-lain
Senjata tradisional seperti kujang, bedog, tumbak, peso, balati, pecut.
Alat transportasi seperti delman, sapedah, beca, rakit, parahu
Alat musik tradisional seperti Goong, kacapi, rebab, sulng, angklung, calung.
Wadah seperti aseupan, boboko, siwur, seeng, pipiti, koja, tolombong
Implemtasi Pedagogis
Pendidikan Berbasis Kearifan Lokal (PBKL)
Pendidikan yang mengajarkan peserta didik untuk selalu lekat dengan situasi konkret yang mereka hadapi.
PKBL
Kognitif
Mengintegrasikan pada mata pelajaran yang relevan atau melalui muatan lokal
Afektif
Mengintegrasikan pada pengembangan diri, mata pelajaran PKn, Mata pelajaran Agama, atau Budaya sekolah
Psikomotorik
Mengintegrasikan pada mata pelajaran ketrampilan
Tahapan Pelaksanaan PBL
Langkah 1
Mengidentifikasi Keadaan dan Potensi Daerah
Langkah 2
Menentukan fungsi dan tujuan
Langkah 3
Menentukan kriteria dan bahan kajian
Langkah 4
Menyusun RPP
Simpulan
Kearifan lokal merupakan produk dan ciri khas budaya
Kearifan lokal Jawa Barat meliputi semua unsur kebudayaan
Kearifan lokal dapat diintegrasikan dalam pembelajaran.
Pendidikan berbasis kearifan lokal mendekatkan anak dengan akar budayanya.
Materi ini dibawakan oleh Eri Kurniawan, M.A., Ph.D dari Universitas Pendidikan Indonesia pada acara Semarak Karya Transformasi Pendidikan Berbasis Komunitas Belajar yang diselenggarakan oleh BBGP Jawa Barat Kemdikbudristek di Hotel Asrilia Bandung